Adanya Kisruh Karena Penghinaan Nabi Muhammad, PBB Serukan Saling Hormati Agama

29 Oktober 2020, 20:06 WIB
Miguel Angel Moratinos, Kepala Alliance of Civilizations PBB. /Dok. UNAOC/
 
JURNAL GAYA---Perwakilan Tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban Miguel Angel Moratinos menyeru dunia untuk saling menghormati semua agama dan kepercayaan, guna mengembangkan budaya persaudaraan dan perdamaian.

Dalam sebuah pernyataan, menurut Moratinos, ia mengikuti dengan keprihatinan mendalam akan meningkatnya ketegangan dan contoh intoleransi yang dipicu oleh majalah mingguan Prancis Charlie Hebdo yang menerbitkan karikatur satir yang menggambarkan Nabi Muhammad.
 
"Karikatur yang menghasut juga telah memprovokasi tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, yang diserang karena agama, kepercayaan atau etnis mereka,” ujar Moratinos dikutip Jurnalgaya dari Antara, Kamis 29 Oktober 2020.

Moratinos menggarisbawahi bahwa penghinaan terhadap agama dan simbol-simbol suci agama memprovokasi kebencian dan ekstremisme kekerasan, yang mengarah pada polarisasi dan fragmentasi masyarakat.
 
Baca Juga: Nabi Muhammad Dihina Lewat Lagu Fans Tim Sepak Bola Israel, Politikus Sebut Kelompok Teroris

"Kebebasan berekspresi harus dilakukan dengan cara yang sepenuhnya menghormati keyakinan agama dan prinsip semua agama, katanya.
 
"Tindakan kekerasan tidak dapat dan tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, atau kelompok etnis apa pun," imbuh Moratinos.

Awal bulan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron menggambarkan Islam sebagai "agama dalam krisis" dan mengumumkan rencana undang-undang yang lebih keras untuk menangani "separatisme Islam" di Prancis.
 
Baca Juga: Megawati Minta Presiden Tak Manjakan Milenial, Nama Gibran dan Bobby Ikut Terseret

Ketegangan semakin meningkat setelah kasus pemenggalan kepala seorang guru sekolah menengah, Samuel Paty, pada 16 Oktober di pinggiran Paris setelah dia menunjukkan kartun Nabi Muhammad di salah satu kelasnya tentang kebebasan berekspresi.
 
Penyerangnya, Abdullakh Anzorov, seorang pria berusia 18 tahun asal Chechnya, kemudian ditembak mati oleh polisi.

Macron memberikan penghormatan kepada Paty, dan kartun yang dirilis oleh Charlie Hebdo juga diproyeksikan pada bangunan di beberapa kota.
 
Baca Juga: BTS Raih 5 Nominasi Mnet Asian Music Awards MAMA 2020, ARMY Vote Yuk, Ini Linknya

Presiden Prancis membela karikatur itu, dengan mengatakan Prancis "tidak akan menghentikan kartun kami". Pernyataan itu memicu kemarahan di seluruh dunia Muslim.
 
Selain kecaman dari sejumlah negara termasuk Turki, Iran, dan Pakistan, ada seruan untuk memboikot produk, protes, dan serangan terhadap situs Prancis.

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler