JURNALGAYA - Tuntutan agar Benjamin Netanyahu mundur terus berlangsung di Israel.
Setidaknya, ribuan warga Israel berdemonstrasi pada Sabtu malam 7 November 2020 di alun-alun, persimpangan, dan di jembatan di seluruh negeri selama 20 minggu berturut-turut.
Mereka mendesak Netanyahu mundur atas tuduhan korupsi kriminal yang sudah berjalan lama dan kesalahan penanganan krisis virus corona.
Baca Juga: Perjalanan Pedih Joe Biden Taklukkan Kursi Presiden AS, Gagal Berulang Kali hingga Dicemooh
Sejumlah media Israel mengatakan lebih dari 2.000 pengunjuk rasa berkumpul di lokasi pusat protes, yang terletak di Alun-alun Paris Yerusalem, tepat di luar kediaman resmi Netanyahu di Balfour Street.
Seperti dikutip dari Kantor Berita WAFA, demonstrasi yang lebih kecil juga terjadi di tempat lain di seluruh negeri.
Protes ini kembali dilanjutkan minggu lalu setelah periode penguncian sebulan yang memungkinkan pertemuan hanya dalam jarak satu kilometer dari rumah-rumah warga.
Baca Juga: Hasil Pilpres AS: Sah! Joe Biden Jadi Presiden AS, Catat Janjinya pada Umat Muslim!
Dikutip dari RRI, pekan lalu, pembatasan dicabut dan protes massa dilanjutkan, terutama di Yerusalem yang diduduki.
Selama hampir lima bulan, ribuan orang Israel telah menuntut Netanyahu untuk mundur, dengan mengatakan dia tidak layak untuk memimpin Israel saat dia diadili atas tuduhan korupsi.
Perdana Menteri Israel telah didakwa melakukan penipuan, pelanggaran kepercayaan dan menerima suap untuk perannya dalam serangkaian skandal.***