Rizal Ramli Singgung JK saat Dicopot Gus Dur dari Kepala Bulog: Kita Ga Perlu Buka-bukaan Dong

9 November 2020, 20:40 WIB
Rizal Ramli (kiri) dan Jussuf Kalla terlibat perang opini soal masa lalu di kabinet /pikiran rakyat

JURNALGAYA - Mantan Menko Maritim, Rizal Ramli kembali menyentil mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Hal itu disampaikannya dalam akun Twitter pribadinya @RamliRizal. Dalam postingannya ia mengomentari pernyataan Presidium Aliansi Selamatkan Merah Putih (Asmapi) Edy Mulyadi.

Edy mengungkapkan, Rizal Ramli tidak pernah dicopot karena korupsi.

Baca Juga: Lama Tak Diberitakan, AHY Tiba-Tiba Posting Kabar Duka: Innalillahi Wa Inna Iilaihi Rojiun

Pernyataan tersebut langsung ditanggapi Rizal. Ia mengatakan, alasannya dicopot sebagai menteri bukan karena masalah korupsi.

Rizal lalu menyinggung JK saat ia dicopot Gus Dur dari jabatannya sebagai kepala Bulog karena ada masalah.

"Jadi bukan dicopot karena kasus korupsi atau penyimpangan. Mohon maaf dulu ketika anda (JK) dicopot Gus Dur sbg kepala Bulog kan ada masalah. Kita nggak perlu buka2an dong," cuit Rizal.

Ia kemudian membahas seseorang yang dipanggilnya Peng-Peng. Tidak dijelaskan siapa orang yang dimaksud Peng-Peng tersebut. Namun Peng-Peng merupakan Wapres JKW (Jokowi).

Baca Juga: Rizal Ramli Curhat Berkali-kali Dijegal JK Jadi Menteri di Masa SBY dan Jokowi

"Tahun 2014, Sang Peng-Peng lobbi keras, dgn segala cara, ke Teungku Umar untuk bisa jadi Wapres Jokowi. Jkw ingin calon2 lebih bersih. Peng-Peng berhasil jadi Wapres JKW. Kala langsung melesat dari Orang Terkaya ke 107 menjadi no 49 (2016). Bisnisnya 'dagang kekuasaan'" tutur dia.

Sementara itu, dikutip dari Portal Jember, Mantan Wakil Presiden yang menjabat dua kali membantah telah menjegal langkah ekonom Rizal Ramli untuk jadi menteri di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rizal Ramli

Sebelumnya, ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan curahan hatinya dalam Youtube Karni Ilyas Club, Minggu 25 Oktober 2020.

Rizal mengaku dua kali tidak direkomendasikan menjadi menteri oleh Jusuf Kalla. Pertama di zaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

"Waktu dia (Jokowi) jadi presiden, dia maunya Rizal Ramli jadi menteri ekonomi. Tapi, JK (Jusuf Kalla) selalu blok saya. Pokoknya JK tidak mau Rizal pegang ekonomi dan keuangan," kata Rizal dikutip dari Youtube Karni Ilyas Club, Minggu.

Baca Juga: PDIP Peringatkan Jokowi, Tercium Upaya Kudeta Orang Terdekat, Segera Reshuffle Menteri

Dikutip dari RRI, pada pemerintahan Jokowi periode pertama, JK yang menjadi wakil presiden memblok Rizal duduk menjadi Menteri Ekonomi.

Sebelumnya di masa SBY, JK pun pernah melakukan hal yang sama. JK dituding menjadi penghalang dirinya menjadi pembantu presiden untuk mengurus ekonomi, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"SBY sudah tanda tangan RR Menteri Ekonomi, diganjal sama JK. Abis itu SBY pertahankan jadi menteri keuangan, dia (JK) tak setuju lagi, akhirnya SBY minta RR jadi menteri BUMN, dia (JK) tak setuju, last minute ditunjuk jadi menteri perindustrian kabinet SBY pertama, saya nolak, itu bukan keunggulan kita, terima kasih dah," tutur Rizal.

 

Mantan Wapres RI Jusuf Kalla

Lalu terkait Rizal pernah mengenyam Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal mengaku saat itu diminta bertemu dengan Jokowi, namun tanpa sepengetahuan JK.

"Mas Rizal, ini enggak ada ubi atau kue pagi-pagi. Karena saya suruh keluar semua, saya takut bocor pertemuan kita ini," ujar Rizal Ramli menirukan ucapan Jokowi saat itu.

Meski mengaku menolak dan siap membantu di luar pemerintahan. Namun, alasan Jokowi saat itu rakyat lah yang meminta dirinya menjadi menteri, Rizal pun menyanggupi, namun dengan satu syarat tidak lapor JK.

Baca Juga: Takaaki Nakagami Crash! Masih Berlangsung MotoGP Teruel di Trans 7

"Karena dia ngomong gitu, akhirnya ya sudah saya ambil hikmahnya. Tapi, dengan satu syarat ya, enggak lapor-lapor sama pak JK," tutur Rizal.

Rizal Ramli diketahui menjabat sebagai Menko Kemaritiman pada 12 Agustus 2015, menggantikan Indroyono Soesilo.

Setahun kemudian, tepatnya pada 27 Juli 2016, Rizal digantikan Luhut Binsar Pandjaitan.***

Editor: Firmansyah

Sumber: Twitter Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler