Habib Rizieq Barter Rekonsiliasi dengan Jokowi Buka Dialog

12 November 2020, 16:30 WIB
Imam besar FPI, Habib Rizieq Shihab. /Antara/

JURNAL GAYA---Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) mulai membuka diri. Ia mengaku siap jika harus melakukan rekonsiliasi dengan pemerintahan Joko Widodo.

Namun, sebelum melakukan rekonsiliasi, Habib Rizieq menginginkan ada ruang dialog antara ulama dengan pemerintah.

"Ada yang teriak rekonsiliasi-rekonsiliasi, mana bisa rekonsiliasi kalau pintu dialog tidak dibuka. Buka dulu dialog baru rekonsiliasi. Tidak ada rekonsiliasi tanpa buka dialog," ujar Habib Rizieq seperti dikutip dari Front TV pada Kamis 12 November 2020.

Baca Juga: 5 Adegan Menegangkan Episode Ikatan Cinta Tadi Malam, Rabu 11 November 2020

Habib mengatakan, dialog antara ulama dan pemerintah menjadi penting untuk menjernihkan banyak persoalan. Ruang dialog diharapkan dapat membuat kedua belah pihak duduk bersama menyampaikan pendapat masing-masing.

Namun, kata Habib Rizieq akan tetap membuka ruang dialog dengan pemerintah dengan satu syarat, yakni dengan setop kriminalisasi terhadap ulama maupun para aktivis.

"Masih banyak ulama-ulama kita yang menderita di penjara, bebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang sudah sepuh, bebaskan Habib Bahar bin Smith yang dizalimi, bebaskan Doktor Syahganda Nainggolan, bebaskan Bapak Anton Permana, Bapak Jumhur Hidayat, bebaskan dulu mereka," paparnya.

Baca Juga: Dituding Bungkam Gatot Nurmantyo Melalui Bintang Mahaputera, Ini Kata Moeldoko

"Bebaskan dulu para buruh, bebaskan mahasiswa, bebaskan para pendemo, bebaskan para pelajar, yang sampai sekarang masih memenuhi ruang tahanan, bebaskan dulu mereka, tunjukkan niat baik," sambungnya.

Ia mengatakan jika niat baik pemerintah dengan menghentikan kriminalisasi ulama dan para aktivis dapat membuka ruang dialog untuk menciptakan rekonsiliasi.

"Kalau ada niat baik kita sambut. Ke depan ayo sama-sama dialog, insya Allah. Tapi dialog mesti punya syarat, soal nanti pemerintah inginnya apa dari umat, sampaikan, apa yang dimau pemerintah. Dari para habaib sampaikan, kami mau dengar. Anda mau ngomong sejam, 3 jam, 12 jam, kita dengar, tapi setelah anda bicara dengar juga kami bicara," paparnya.

Baca Juga: Bocoran Sinetron Ikatan Cinta Kamis 12 November 2020, Al Kepergok Mau ke Kamar Andin!

Menurutnya, para ulama dan habaib merupakan penyambung lidah rakyat. Sebab, masyarakat akan melaporkan apa yang dialaminya kepada kiai dan ulama.

"Setelah dialog ini terbuka baru ada namanya rekonsiliasi, mana ada rekonsiliasi tanpa ada dialog?" katanya.

 

 

Editor: Qiya Ameena

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler