Industri Telekomunikasi Dipastikan Akan Semakin Prospektif, BUMN Harus Gandeng Swasta

- 29 November 2020, 18:30 WIB
Boris Syaifullah
Boris Syaifullah /Dok. Borsya Group

Ia mengatakan, pada dasarnya semakin banyak user smartphone dan semakin banyak pula kebutuhan akan jaringan operator telekomunikasi yang mumpuni untuk dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada kondisi sekarang yang dimana kegiatannya lebih banyak dilakukan menggunakan smartphone, seperti contoh mendapatkan hiburan, bersosialisasi, melakukan agenda kinerja dan masih banyak lainnya.

Untuk menunjang penyediaan layanan tersebut saat ini BUMN sektor Telekomunikasi sedang difokuskan pada pembangunan infrastruktur yang mencakup fiber optic dan kabel terrestrial di darat, submarine cable di laut, serta satelit di udara.

Baca Juga: Indonesia Timur Segera Miliki Sekolah Berbasis Ilmu Telekomunikasi

Namun hal yang sangat miris pun, menurut dia terjadi, seperti pengadaan bahan baku untuk peningkatan infrastruktur cenderung lebih di monopoli oleh pemerintah melalui BUMN untuk memaksimalkan rantai pasoknya hanya di kisaran lingkup BUMN saja sehingga pengusaha swasta di sektor telekomunikasi pun sedikit banyak terdampak akan hal ini.

Padahal menurut dia, tidak cukup hanya BUMN saja yang mampu memenuhi kebutuhan jaringan di seluruh Indonesia, keterlibatan pengusaha swasta pun juga harus diperhitungkan.

“Masih banyak eksekusi perusahaan terutama anak perusahaan melakukan transaksi bisnis dengan sesama anak perusahaan yang dimana transaksi bisnis tersebut idealnya adalah transaksi antara induk dengan anak begitupun sebaliknya," ungkap Boris.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Minggu 29 November 2020, Hati Andin dan Al Tercabik-cabik Ditinggal Reyna!

Hal ini sebenarnya lumrah dilakukan, namun imbas dari hal ini dapat mengurangi peluang bisnis bagi para pengusaha swasta yang selama ini turut membantu dalam perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia untuk menunjang visi misi pemerintah tentang Indonesia.

Maju yang berfokus dalam peningkatan kualitas SDM, serta membuka lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi masyarakat Indonesia guna mengurangi Indeks Pengangguran di Indonesia.

Oleh karena itu, Boris pun berpesan agar pihak BUMN di sektor Telekomunikasi bisa lebih bijak dalam mengatur pembagian dan juga regulasi transaksi bisnis yang ada di dalam anakan perusahaan mereka berkaitan dengan supply kebutuhan yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.***

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah