Deddy kemudian menanyakan lagi mengenai KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) yang diberitakan media.
“Kalau kolusi dan korupsi gue yakin elo gak ngelakuin, tapi kalau nepotisme memungkinkan kan?” tanya Dedy meminta kejelasan dari Rahayu.
Rahayu kemudian menjawab pertanyaan Deddy.
“Ada puluhan perusahaan yang ikut seleksi sebagai calon eksportir kan. Perusahaan itu juga (PT Bima Sakti Mutiara) sudah berdiri di bidang kelautan dan perikanan selama kurang lebih 34 tahun. Pindah dari mutiara ke lobster itu sangat masuk akal. Tempatnya kita sudah punya, tinggal untuk dapat izin.”
Rahayu pun melanjutkan penjelasannya.
“Kita presentasikan kepada Dirjen dan staf eselon 2 dan 3 di KKP. Perusahaan harus melalui interview, kemudian peninjauan lokasi dievaluasi, datang ke balai-balainya.”
“Benar dilalui gak?” tanya Deddy lebih lanjut.
“Dilalui, kita ada foto-fotonya. Dan bila mereka tak melakukan itu, mereka juga bisa terjerat, bukan hanya Pak Edhynya tapi juga yang di bawahnya,” pungkasnya. ***