JURNALGAYA - Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menilai kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014 - 2019 Susi Pudjiastuti keliru karena telah melarang adanya ekspor benih lobster.
Soalnya hal itu dapat menghambat Indonesia menjadi negara terkuat untuk produk kelautan.
"Menurut saya banyak orang bilang Indonesia itu berpotensi superpower produk kelautan. Kita yang besar, bukan Vietnam! Kebijakan menteri lama ini keliru. Budi daya lobster juga dilarang itu keliru, Susi keliru menurut saya," ujar Wakil Ketua Pembina Partai Gerindra ini saat melakukan konferensi pers di bilangan Pluit, Jakarta Utara, Jumat 4 Desember 2020.
![Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/x/photo/2020/12/04/3726164711.jpg)
Susi Pudjiastuti sepertinya tersinggung karena disebut "keliru" sehinggga ia tak tahan untuk mengomentari pernyataan tersebut.
Susi dalam video berdurasi 1 menit 27 detik di Twitter pribadinya yang menunjukkan dia sedang di atas paddle, sambil menyampaikan sentilan ke Hashim.
Baca Juga: Pasien Covid-19 di Indonesia Hari Ini Bertambah 6.027 Orang
Berikut kutipan lengkap Susi dari Twitter @susipudjiastuti, Sabtu 5 Desember 2020.
Selamat pagi lagi ! Saya tidak keliru pagi ini saya cek laut masih biru???????????? Lihat video ini ???? pic.twitter.com/Sq4z8pocGK— Susi Pudjiastuti (@susipudjiastuti) December 5, 2020
Matahari cerah sekali, sayang tadi pagi saya sempat dengar keliru, Susi keliru, Susi keliru, Susi keliru. Susi keliru apanya? Wong saya sekarang ada di pantai ko, lagi paddling kok. Keliru apanya bo?
Siang hari begini ngomong Susi keliru, dulu waktu saya masih menjabat, saya sudah bilang siapa yang berkeberatan dengan kebijakan saya bisa PTUN-kan saya.
Saya waktu itu karena pejabat negara punya pengacara yaitu Bapak Jaksa Agung tapi tidak ada yang me-PTUN-kan.
Baca Juga: Tak Pernah Menang Beruntun, Manchester City Diberi Kesempatan pada Laga Melawan Fulham Hari Ini
Oh ada-ada satu orang, yang menuntut saya Rp 1 triliun, satu perusahaan tapi oleh pengacara menteri waktu itu Pak Jaksa Agung tidak berhasil
Nah, sekarang saya cuma Susi Pudjiastuti sedang paddling di tengah laut, apa urusannya yang keliru. Coba apa? Kan sudah diganti semua yang keliru. Mestinya jadi benar, Kalau keliru diganti masak keliru lagi? Keliru diganti ya jadi benar.***