1- Menang bersama, bukan menangan sendiri
2- Semua insyaallah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu
3- Tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake. Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game.
Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia.
Cak Nun merupakan tokoh intelektual Muslim Indonesia. Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953 ini menyampaikan gagasan pemikiran dan kritik-kritiknya dalam berbagai bentuk.
Mulai dari puisi, esai, cerpen, film, drama, lagu, musik, talkshow televisi, siaran radio, seminar, ceramah, dan tayangan video.
Dia juga menggunakan beragam media komunikasi dari cetak hingga digital dan sangat produktif dalam berkarya.
Baca Juga: Dialog 4 Mata Jokowi-HRS, Cak Nun: Kita Rakyat Percaya yang Mana?
Ragam dan cakupan tema pemikiran, ilmu, dan kegiatan Cak Nun sangat luas, seperti dalam bidang sastra, teater, tafsir, tasawwuf, musik, filsafat, pendidikan, kesehatan, Islam, dan lain-lain.