Eri Cahyadi Sebut Keunggulannya di Pilkada Surabaya karena 2 Sosok Perempuan Ini

- 10 Desember 2020, 05:46 WIB
Pilkada 2020: Ternyata Ini Harapan Eri Cahyadi Jika Terpilih Menjadi Wali Kota Surabaya
Pilkada 2020: Ternyata Ini Harapan Eri Cahyadi Jika Terpilih Menjadi Wali Kota Surabaya /Portal Surabaya/Julian

JURNALGAYA - Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengaku kemenangannya (hasil quick count) di Pilkada Surabaya karena sosok dua perempuan dalam hidupnya. Mereka adalah ibu dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma.

Seperti diketahui, pasangan Eri Cahyadi-Armuji unggul telak dibandingkan Machfud Arifin-Mujaiman dalam Pilkada Surabaya 2020 hasil hitung cepat atau quick count. Bagi Eri, ini adalah kemenangan dirinya dan Risma.

Data Populi Center, Eri Cahyadi-Armuji memeroleh suara 56,51 Persen, unggul dari lawannya, Machfud Arifin-Mujaiman 43,49 persen. Suara yang masuk di Populi Center sebesar 99,20 Persen.

Baca Juga: Unggul Quick Count Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi: Ini Kemenangan Risma dan Eri

Sedangkan Charta Politica menunjukkan data keunggulan Eri Cahyadi-Armuji sebesar 56,91 persen, dibanding Machfud Arifin-Mujaiman sebesar 43,81 persen. Adapun suara yang masuk 94,67 persen.

Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa kemudian menanyakan faktor Risma dalam kemenangan Eri. Sebab Risma tentunya ikut melobi partai untuk memberikan rekomendasi.

Mendapatkan pertanyaan itu, Eri menjawabnya dengan santai.

"Ini kemenangan Risma dan Eri. Saya punya dua ibu. Ibu ideologi saya adalah Bu Risma," tutur Eri.

Baca Juga: Kalah, BaJo akan Tantang Gibran di Pilkada 2024!

Sejak tahun 2001 ia masuk menjadi PNS, ia berada persis di bawah Risma. Risma kerap membimbing Eri.

"Dari tahun 2001-2005 saya berada di bawah Bu Risma. Dari Jumat-Minggu ga pernah pulang. Beberapa kali pulang subuh. Jadi saat yang lain berangkat ke masjid, saya baru pulang," kata dia.

Hal-hal yang diajarkan Risma kepadanya ini sangat nempel. Selama menjabat di Pemkot Surabaya, ia tidak betah duduk di belakang meja. Itulah mengapa ia selalu turun ke masyarakat.

Baca Juga: Cak Nun Sebut Pejabat Indonesia Lebih Jahat dari Sengkuni, Ini Alasannya

Sedangkan ibu lainnya adalah umi, ibu kandungnya.

Eri menceritan, dulu, rekom dari partai baru keluar di akhir-akhir. Lalu saat dia meminta izin kepada orangtua, pesan dari ibunya membuat dirinya yakin bisa unggul.

"Saya PNS, pensiun saya 18 tahun lagi. Saat akan maju Pilkada, saya mundur dari PNS, alhamdulillah ga dapat pensiun," ucap Eri.

"Lalu umi berkata, jalan saja. Kamu lepas jabatan, umi lebih senang. Kalau umi meninggal, ingin makam umi terang dengan amal jariah anaknya. Mendengar itu saya yakin bisa menang," kata Eri.***

 

Editor: Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah