Jurnal Gaya - Akhir tahun menutup 2020 menjadi beda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya bagi seluruh masyarakat dunia.
Begitupun bagi rakyat Indonesia. Khawatir dengan meningkatnya penyebaran virus Covid-19 di berbagai daerah yang cukup masif. Pemerintah pusat memutuskan memotong tiga hari libur akhir tahun.
Akibatnya, daerah-daerah wisata yang asalnya siap menerima kedatangan wisatawan lokal yang ingin merayakan akhir tahun di tempat-tempat menarik bersama keluarga masih kekurangan pemesan.
Baca Juga: Selamat, Program Mata Najwa Mendapatkan Anugerah KPI 2020
Seperti yang terjadi di Kabupaten Cianjur, okupansi hotel dan restiran masih berkisar 25 persen. Terhitung sepi.
PHRI Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat okupansi hotel dan restoran menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru, masih rendah yaitu di angka 25 persen karena pembatasan sosial berskala besar/PSBB yang masih diterapkan sejumlah wilayah terutama Jabodetabek.
Ketua PHRI Cianjur, Nano Indrapraja saat dihubungi di Cianjur, Kamis, mengatakan menjelang liburan akhir tahun kali ini, tingkat pemesanan kamar hotel terbilang sepi dibandingkan tahun sebelumnya yang sudah mencapai 50 persen pada Minggu pertama bulan Desember.