Saat ini, menurut Asep, pengrajin sudah melakukan sejumlah cara, mulai dari mengurangi produksi sampai dengan mengurangi ukuran. Namun, kenaikan harga kedelai sudah sulit untuk ditahan.
"Terpaksa, mau tidak mau, harga tahu dan tempe harus naik. Kalau tidak, kami yang gulung tikar," ujarnya.
Baca Juga: Haduh, Dua Pelaku Pembuat Parodi Lagu Indonesia Raya Masih ABG
Ia mengaku berharap, ke depan pemerintah membenahi tata niaga kedelai agar harganya bisa terkendali. Indonesia juga harus kembali merealisasikan program swasembada kedelai.
"Minimal, Indonesia harus bisa memenuhi 50% kebutuhannya secara mandiri. Jadi, tidak terlalu tergantung terhadap impor dan saat harga di negara asal melonjak, kita tidak terlalu terdampak," ujarnya.
Untuk jangka pendek, menurut dia, pemerintah sebaiknya kembali memberikan subsidi terhadap harga kedelai. Pasalnya, kedelai adalah komoditas yang menyangku kehidupan rakyat banyak, khususnya kelas menengah bawah.***