Kasus Covid-19 Meningkat di Cina, Masjid di Beijing Ditutup Kembali

- 2 Januari 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi Beijing, Cina.
Ilustrasi Beijing, Cina. /Pixabay

JURNAL GAYA - Penemuan varian baru Covid-19 di Inggris dan kemudian menyebar ke beebrapa negara-negara lain, membuat kekhawatiran atas meningkatnya kembali jumlah penderita yang tertular Covid-19 di berbagai dunia.

Varian baru yang memiliki tingkat penularan 70 persen lebih kuat, membuat beebrapa neara untuk sementara menutup jalur penerbangan dari negara Inggris.

Negara Cina sendiri ikut elakukan langkah-langkah persiapan menghadapi meningkatnya kasus Covid-19 di negaranya.

Baca Juga: Kak Seto: Sebaiknya Gempi Bersama Gading Marten, Demi Kebaikan BersamaI  

Sejumlah masjid diBeijing dilaporkan  ditutup lagi per 1 Januari 2021 sebagai tindakan pencegahan dan pengendalian gelombang baru kasus COVID-19 di Ibu Kota China itu.

Seperti dirilis ANTARA Sabtu, 2 Januari 2020. Awak media ANTARA dan beberapa jamaah shalat Jumat (1 Januari) dari kalangan warga asing sempat kecele begitu tiba di Masjid Dongzhimen Wai pada pukul 13.15 waktu setempat (12.15 WIB).

"Kemana lagi kita mesti cari masjid?" tanya seorang warga negara Pakistan kepada temannya begitu membaca pengumuman bertuliskan karakter China yang ditempel di pintu masjid di seberang pusat transportasi terpadu Dongzhimen itu.

Baca Juga: 15 Aktor Korea Tersohor Sepanjang Masa, Pesonanya tak Pernah Pudar, dari Lee Min Ho hingga Hyun Bin

Adanya penutupan masjid ini terkesan mendadak dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya sehingga banyak jamaah shalat Jumat yang telanjur mendatangi beberapa masjid.

Bahkan Riono Utomo, warga negara Indonesia yang sudah 25 tahun tinggal di Beijing sampai berkeliling di Distrik Chaoyang untuk mencari masjid yang menggelar shalat Jumat.

"Begitu sampai ke Masjid Yangzha ternyata tutup. Padahal saya berangkat lebih awal," ujar staf Kedutaan Besar RI di Beijing itu.

Baca Juga: Son Ye Jin : Kerja Bareng Hyun Bin di Crash Landing on You Bikin Ikatan Kami Lebih Kuat

Utomo kemudian bergegas menuju Masjid Changying dengan mengayuh sepeda disambung naik kereta bawah tanah dan bus kota dari Masjid Yangzha.

"Di Masjid Changying, ternyata tutup juga," tuturnya terengah-engah saat dikontak ANTARA.

Penutupan itu erat kaitannya dengan tindakan anti-epidemi setelah di Beijing tercatat 104 kasus baru pada warga lokal selama Desember 2020 atau meningkat 76,3 persen dibandingkan pada bulan November.

Baca Juga: Jadwal Film TV Sabtu, 2 Januari 2021, Ada 'Transporter' di GTV 20.00 WIB

Satu tahun sebelumnya masjid di seluruh daratan Cina pernah mengalami penutupan pada 24 Januari 2020. Kemudian setelah kasus Covid-19 mereda, masjid-masjid kembali dibuka pada Agustus 2020.

Catatan mengenai pandemi hingga Sabtu pagi (2 Januari 2021), Cina mendapatkan 14 kasus impor baru sehingga totalnya menjadi 4.287 kasus.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyebutkan kasus impor baru itu ditemukan di Shanghai sebanyak empat kasus, Tianjin (3), Guangdong (3), Liaoning (1), Fujian (1), Shandong (1), dan Shaanxi (1).

Baca Juga: Innalillahi, Indonesia Kehilangan Kembali Tokoh Otomotif Nasional H. Alex Asmasoebrata

Sebanyak 4.015 kasus impor telah sembuh dan meninggalkan rumah sakit, sedangkan sisanya masih dirawat.

Bagusnya penanganan pasien Covid-19 di Cina, sehingga sampai saat ini belum ada kasus impor Covid-19 di Cina yang berakhir dengan kematian.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal Pemerintah Kota Beijing Chen Bei mengingatkan masyarakatnya untuk tidak berlibur Tahun Baru 2021 ke luar kota.

Baca Juga: Legenda Balap Indonesia, Alex Asmasoebrata Tutup Usia

Tempat-tempat umum seperti gedung bioskop, perpustakaan, museum, dan tempat hiburan hanya diizinkan beroperasi dengan tingkat keterisian 75 persen.

Kawasan internasional Sanlitun masih dipadati pengunjung pada malam pergantian tahun baru dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.***

 

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah