Satgas Pangan Polri Terus Selidiki Permainan Harga Oleh Spekulan Sebabkan Kedelai Langka!

- 7 Januari 2021, 14:47 WIB
Potret pengrajin tahu di kawasan Cibuntu, Kota Bandung, saat mengolah kacang kedelai
Potret pengrajin tahu di kawasan Cibuntu, Kota Bandung, saat mengolah kacang kedelai /Dok. Humas Pemkot Bandung/

JURNAL GAYA----Satgas Pangan Polri belum menemukan adanya tindak pidana berupa penimbunan dan permainan harga yang menyebabkan harga kedelai tinggi dan langka di pasar. Namun, menurut Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Satgas Pangan terus melakukan penyelidikan untuk memastikan tidak ada pelanggaran pidana hingga persediaan dan harga kedelai di pasar kembali normal.

"Tetap diselidiki soal adanya dugaan yang mengakibatkan stok langka dan permainan harga oleh spekulan," ujar Irjen Argo saat dihubungi di Jakarta, dikutip Jurnal Gaya dari Antara, Kamis 7 Januari 2021.

Baca Juga: 5 Tips Jalani Bahagia di Tahun Baru, Sukses Tanpa Drama!

Satgas Pangan, kata dia, terus menganalisis data ketersediaan dan kebutuhan kedelai secara nasional. Selain itu, gudang-gudang importir pun telah dicek dan didata stoknya.

"Satgas Pangan terus berkoordinasi dengan Kemendag dan Kementan mengenai ketersediaan, importasi, dan harga (kedelai) saat ini," kata mantan Karo Penmas Divhumas Polri ini.

Selain itu, Satgas Pangan juga berkoordinasi dengan pihak asosiasi untuk mengetahui alur distribusi di pusat-pusat produk olahan berbahan dasar kedelai.

Baca Juga: RM Pernah Mengungkapkan Jika Mereka Bukan BTS Tanpa Ke 7 Anggota dan Tanpa ARMY Mereka Bukanlah BTS

Argo mencatat ada beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan stok kedelai di pasaran. Antara lain sejak pertengahan Oktober sampai dengan Desember 2020, kapal yang langsung tujuan Indonesia sangat jarang sehingga pengiriman harus menggunakan angkutan tujuan negara Singapura dan sering terjadi keterlambatan karena menunggu waktu hingga tersedianya angkutan ke Indonesia.

Selain itu, harga beli kedelai dari negara asal juga mengalami kenaikan yang sebelumnya Rp6.800 menjadi Rp8.300 per kilogram.

Pada awal 2021, harga kedelai mengalami kenaikan dengan kisaran harga mencapai Rp9.000 per kilogram dari semula sekitar Rp7.000 per kilogram.

Baca Juga: Baru-Baru Ini Beomgyu TXT Ungkapkan Dia Merasa Sedih Saat Mengunjungi Kota Asalnya di Daegu, Kenapa?

Sejumlah produsen tahu tempe pun mogok produksi selama tiga hari. Pasokan tahu dan tempe menghilang di pasaran selama 1-3 Januari.

Menyikapi hal ini, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan mengklaim telah menurunkan tim untuk mencari penyebab mogok produksi yang dilakukan oleh produsen tahu tempe. Pemerintah pun menjamin pasokan kedelai akan segera stabil.

Editor: Qiya Ameena

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x