Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul Ngaku Diminta Bujuk Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat

- 4 Februari 2021, 16:00 WIB
Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul.*
Anggota Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul.* //Tangkapan layar YouTube Ruhut P Sitompul

JURNAL GAYA - Politisi PDI Perjuangan Ruhut Sitompul akhirnya terus terang mengaku diminta oleh kader Demokrat untuk membujuk Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko untuk bersedia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.

Mantan kader demokrat ini menyebutkan mereka sedang menggalang dukungan untuk melakukan Kongres Luar Biasa (KLB) dengan agenda pergantian ketua Umum Partai Demokrat.

“Mereka cerita ke saya, kan saya dekat dengan Pak Moeldoko. Mereka minta bantuan ke saya agar Pak Moeldoko mau jadi ketua umum. Setelah itu, baru akan digelar KLB,” ujar Ruhut, Kamis 4 Februari 2021.

Baca Juga: KEREN! Ikatan Cinta Kembali Pecahkan Rekor Rating Tembus 14,1 Fenomenal Tak Terkalahkan

Ia pun menambahkan, permintaan kader Demokrat untuk membujuk Moeldoko menjadi ketua umum saat dirinya berkunjung ke daerah.

Bahkan ada yang yang menghubungi dirinya lewat telepon.

“Sampai kemarin saya masih dihubungi daerah (agar membantu Moeldoko menjadi Ketum Demokrat),” katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bakal Kembali Reshuffle Kabinet, Ini Menteri yang Terancam Dicopot

Namun demikian, Ruhut tidak bisa ikut serta untuk menjadikan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Hal itu karena dirinya sudah menjadi kader PDIP.

“Bahkan mereka bilang, abang baliklah (ke Demokrat), saya bilang tidak bisa, saya sudah jadi kader PDIP,” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan mengatakan KSP Moeldoko sangat bernafsu menjadi Capres di Pemilu 2024 mendatang.

Baca Juga: Diejek Netizen Tak Tamat SMA Tapi Bisa Jadi Menteri, Susi Pudjiastuti: Saya Pikir Seluruh Dunia Sudah Tahu

Sehingga Moeldoko mengelar pertemuan di sebuah hotel dengan para kader Partai Demokrat untuk mengumpulkan kekuatan melakukan kudeta terhadap Ketua Umum Partai Demokrat AHY.

“Berdasarkan keterangan yang kami miliki, pembahasan utama yang disampaikan oleh pelaku gerakan dalam pertemuan itu adalah rencana mengusung KSP Moeldoko sebagai calon presiden 2024,” ujar Herzaky.

Herzaky menambahkan, Moeldoko menyadari tidak bisa begitu saja menjadi Capres di Pemilu 2024. Sehingga membutuhkan kendaraan politik dan yang disasar adalah Partai Demokrat caranya dengan membuat KLB.

Baca Juga: Andi Arief : ‘Kudeta Tengsin, Pelakunya Sudah Teridentifikasi, Menunggu Sikap Tegas Jokowi

Menurut Herzaky, Moeldoko diduga membiayai akomodasi dan memberikan uang kepada kader-kader Partai Demokrat yang setuju untuk melakukan kudeta terhadap putra sulung dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

“Ada yang mengundang, membiayai tiket pesawat, menjemput di bandara, membiayai penginapan, termasuk konsumsi,” ungkapnya.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah