Refly Harun Sebut Ancaman Cak Nun Lengserkan Jokowi Sebagai Bentuk Kemarahan Seorang Budayawan

- 17 Februari 2021, 16:22 WIB
Refly harun memberi tanggapan atas Pernyataan Cak Nun.
Refly harun memberi tanggapan atas Pernyataan Cak Nun. /kolase youtube dan instagram

 

JURNAL GAYA - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai pernyataan Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun mengancam melengserkan presiden jika Indonesia sudah berada dalam situasi yang darurat, mengandung kritik yang dilandasi kekecewaan.

"Saya pahami, sebagai intelektual, sebagai budayawan, Cak Nun sepertinya menyimpan sebuah kegalauan, sebuah kegelisahan, mungkin juga kemarahan terhadap pemerintahan sekarang ini," kata Refly dalam tayangan video YouTube pada kanal Refly Harun, dikutip Rabu 17 Februari 2021.

"Mungkin, dia tidak puas dengan sistem atas pemerintahan yang sedang berjalan," ujarnya.

Pada sebuah rekaman video di kanal Youtube Naila Al Hasna yang diunggah pada 15 Januari 2018, Cak Nun mengaku bakal menurunkan presiden yang berkuasa jika keadaan sudah darurat.

Baca Juga: Tuntut Bebaskan Tersangka Kasus UU ITE, Amnesty Internasional Indonesia Harapkan Revisi Bukan Sekadar Jargon

Pada awalnya, Cak Nun menjelaskan dirinya mencintai Indonesia. Namun, saat itu, Cak Nun menganalogikan hubungan cinta yang pasang surut, bak seseorang yang sedang 'ngambek' dengan pasangannya.

"Sebenarnya saya mulai tahun '98 ngambek berat, sakit hati luar biasa, tapi aku tetap cinta," kata Cak Nun dalam rekaman video tersebut.

Budayawan tersebut kemudian mengaku dirinya termasuk orang yang ikut menurunkan Presiden Soeharto pada tahun 1998.

Bukan tidak mungkin dirinya bakal kembali melakukan hal tersebut jika Indonesia dalam keadaan darurat.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah