Mencengangkan! Ridwan Kamil Ungkap Fakta Ini Terkait Satu Tahun Covid 19 di Indonesia

- 3 Maret 2021, 08:44 WIB
Satu tahun COVID-19 Indonesia, Ridwan Kamil semoga COVID-19 binasa selamanya.
Satu tahun COVID-19 Indonesia, Ridwan Kamil semoga COVID-19 binasa selamanya. /Humas Pemprov Jabar/

JURNAL GAYA----Tak terasa, Pandemi Covid 19 sudah terjadi di Indonesia setahun. Hal ini diketahui sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu.

Namun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ternyata memiliki catatan lain. Ridwan Kamil mengatakan, orang pertama yang terpapar Covid-19 di Indonesia merupakan warga Kota Depok, Jawa Barat. Namun, ia yakin Covid-19 di Indonesia sudah hadir sebelum 2 Maret 2020. Hal itu, mengacu pada kondisi global saat itu.

"Kami menduga Covid sudah masuk lebih dulu dibandingkan tanggal 2 Maret itu. Maka kita refleksi Jabar pada 12 Februari sudah rapat duluan sebulan sebelumnya karena membaca fenomena global sehingga kita menyiagasatukan Jabar," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa petang 2 Maret 2021.
 
 
Emil mengatakan, sebulan sebelum kasus pertama diumumkan, ia sudah lebih dulu mengumumkan siaga I untuk Jawa Barat. Namun, ketika itu keputusannya dianggap sejumlah pihak terlalu berlebihan.
 
"Statment siaga I itu sempat tidak disukai karena saat itu banyak yang tidak paham, padahal maksud saya infrastruktur harus siap," katanya.
 
Menurut Emil, banyak pelajaran yang bisa dipetik dari pandemi terseut. Salah satunya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dinilai lebih efektif daripada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).  
 
 
Ternyata, menurut Emil, PPKM ini lebih berhasil dari PSBB. Karena PSBB itu opsional siapa yang mau nanti disetujui oleh pusat. Makanya ada yang pakai ada yang tidak jadi tidak komprehensif. 
 
"Kalau PPKM, khususnya Jawa Bali suka tidak suka semua daerah melakukan maka sekarang trennya sudah turun. Kasus aktif masih ada tapi tren kami turun," katanya. 
 
 
Selain itu, kata Emil, banyak masalah yang masih perlu mendapat perhatian besar. Seperti data kasus harian yang masih tumpang tindih. 
 
"Problem kami adalah kasusnya datang masih belum clear, karena itu bukan wilayah kami, kami berharap yang diumumkan itu kasus baru. Karena orang sembuh masih diumumkan juga oleh pengumuman harian," papar Emil. 
 
 
 
 

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x