Bom Makassar, KPAI Ingatkan Banyak Informasi Tak Layak Anak!

- 28 Maret 2021, 19:38 WIB
Komisioner KPAI, Jasra Putra.
Komisioner KPAI, Jasra Putra. /Dok. PMJ News/

JURNAL GAYA-----Bom bunuh diri yang meledak di Makassar membawa pilu bangsa Indonesia, tentunya berbagai informasi yang massif dan berseliweran akan dibaca anak-anak. Sehingga, mengundang mereka bereaksi berbagai pernyataan di media sosialnya.

Menurut Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Jasra Putra, oleh karena itu penting bagi orang tua untuk menghindari dari informasi yang tidak layak di konsumsi anak, seperti perdebatan tiada ujung di publik.

Sehingga, kata dia, membawa anak dalam perlakuan salah dan mengancam jiwanya seperti dalam saling persekusi, kekerasan gender berbasis online, bahkan menjadi berhadapan hukum.

Baca Juga: Jokowi Kutuk Aksi Teror di Makassar, Intruksikan Kapolri Bongkar Jaringan Pelaku Hingga ke Akarnya!

"Oleh karena itu orang tua sebagai yang terdekat anak sangat penting mendampingi dan menghadirkan diskusi itu di dalam ruang keluarga," ujar Jasra.

Apalagi, kata dia, trendnya sekarang, anak anak mempunyai lebih dari satu akun di media sosialnya. "Bayangkan bila semua akun itu mengundang reaksi anak. Untuk itu sejak dini Undang Undang Perlindungan Anak mengingatkan bahwa dalam situasi seperti ini, anak anak tidak boleh dibiarkan tanpa perlindungan jiwa dalam Pasal 76H," paparnya.

Seharusnya, kata dia, anak anak mendapatkan informasi yang layak, yang menempatkan anak anak dalam tumbuh kembang yang maksimal. Membangun edukasi yang lebih dominan pada kepekaan nilai nilai kemanusiaan. Karena kebutuhan mereka yang besar dalam tumbuh kembangnya  menprasyaratkan kondisi dorongan dan intervensi yang bertujuan baik.

"Jangan sampai kebutuhan besar itu, dipenuhi reaksi yang berujung mengancam jiwanya," katanya.

Baca Juga: Kutuk Aksi Bom Di Gereja Katedral, Fadli Zon Heran Teroris Masih Ada Padahal Anggarannnya Besar!

Namun, kata dia, seringkali peredaran foto, video, pernyataan, yang tidak layak massif beredar di media sosial. Bahkan berita tersebut di produksi lagi, dengan tidak sesuai realita. Akhirnya menjadikan anak anak lebih bertumbuh kearah penyebaran kebencian ke orang lain, hingga ke teman temannya sendiri yang ikut menyikapinya.

Halaman:

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x