Aktivitas Gunung Merapi Masih Aktif, Luncuran Awan Panas dan Gempa Membuat Statusnya Masih Siaga

- 10 April 2021, 09:54 WIB
Update perkembangan aktivitas Gunung Merapi
Update perkembangan aktivitas Gunung Merapi /Jurnal Gaya / Juniar/BNPB.go.id

JURNAL GAYA – Gunung Merapi masih menandakan aktivitasnya sampai hari Jumat malam kemarin seperti pantauan dari  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Aktivitas tersebut memasukkan Gunung Merapi ke dalam status level III atau "siaga" sejak ditetapkan pada 5 November 2020 lalu.

Masyarakat harus tetap waspada dengan aktivitas Gunung Merapi dan mengikuti anjuran petugas yang berwenang di lapangan apabila ada lonjakan aktivitas tambahan. 

Informasi ini didapatkan dari situs BNPB melalui siaran persnya Dr. Raditya Jati sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB pada Jumat, 9 April 2021 kemarin.

Baca Juga: 11 Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri 1442 H/2021 M, Tetap Khusuk dengan Protokol Kesehatan Covid-19

Menurut BPPTKG, awan panas guguran Gunung Merapi terjadi pada Jumat, 9 April 2021, pukul 17.26 WIB.

Berdasarkan pengukuran seismogram, awan panas guguran tercatat beramplitudo 20 mm dan durasi 111 detik. Jarak luncur mencapai 1.300 meter ke arah barat daya, sedangkan angin bertiup ke arah timur. BPPTKG memantau awan panas guguran mencapai jarak luncur 1.300 meter.

Awan panas guguran juga terpantau pada hari yang sama, pukul 17.07 WIB. Seismogram mencatat amplitude 16 mm dan durasi 107 detik. Jarak luncur pada waktu itu mencapai 1.800 meter ke arah barat, dan tiupan angin mengarah ke timur.

Sementara itu, pada Kamis lalu (8/4) gunung dengan ketinggian 2.968 meter di atas permukaan laut ini mengalami 2 kali gempa awan panas guguran, 127 kali gempa guguran, 7 kali gempa hybrid dan 1 kali gempa tektonik jauh.

Baca Juga: Sekarang Bikin SIM Bisa Dari Handphone Langsung, Cek Cara Penggunaannya

BPPTKG merekomendasikan beberapa langkah untuk dilaksanakan.

Pertama, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan – barat daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km, sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Kedua, Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar melakukan upaya - upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.

Ketiga, masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Keempat, masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta RCTI Sabtu 10 April 2021 Elsa Mati Kutu Di Hadapan Papa Surya Dan Mengakui Dosa dosanya

Kelima, penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam kawasan rawan bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan.

Keenam, pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Masyarakat sekitar Gunung Merapi untuk waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan serta pemerintah setempat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan saat aktivitasnya melonjak.***

 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah