Gempa 6,7 Malang, PVMBG Ungkap Detail Penyebabnya

- 10 April 2021, 17:57 WIB
Warga panik berhamburan keluar sebuah Mall di Solo setelah merasakan guncangan gempa Malang 6,7 SR
Warga panik berhamburan keluar sebuah Mall di Solo setelah merasakan guncangan gempa Malang 6,7 SR /





JURNAL GAYA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan soal penyebab gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,7 di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Sumber gempa diketahui dari lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah lempeng Eurasia.

Gempa bumi terjadi pada Sabtu, 10 April 2021 sekitar pukul 14.00 WIB.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 112,48° BT dan 8,95° LS atau 90 km baratdaya Kab. Malang, Jawa Timur pada kedalaman 25 km, dengan magnitudo M 6,7.

Baca Juga: Gempa Malang Berdampak di Blitar, Bangunan RSUD Mardi Waluyo Alami Kerusakan

"Berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, sumber gempa bumi berada pada Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia. Gempa bumi yang terjadi disebut juga gempa bumi intraslab," kata Kepala PVMBG Andiani dalam siaran persnya, Sabtu 10 April 2021.

Adapun kondisi geologi daerah terdekat pusat gempa bumi berdasarkan tatanan tektoniknya, Pulau Jawa dipengaruhi oleh zona penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia di sebelah selatan, yang juga memberikan kontribusi tektonik berupa keberadaan sesar-sesar aktif di daratan.

Pusat gempa bumi berada di Samudera Indonesia di selatan wilayah Jawa Timur.

Baca Juga: Usai Malang Gempa Magnutido 6,7, Wilayah Sulawesi Utara Diguncang Berkekuatan 6,0

Daerah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi yaitu bagian selatan Jawa Timur yang tersusun atas batuan berumur Tersier terdiri dari batuan sedimen, batuan karbonat dan batuan vulkanik. Serta batuan vulkanik dan sedimen berumur Kuarter.

Getaran gempa bumi terasa lebih kuat pada batuan muda (Kuarter) yang bersifat urai dan tidak terkompaksi dan memperkuat efek guncangan gempa bumi.

Berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA), guncangan gempa bumi dirasakan di PPGA Ijen, Kecamatan Glagah, Banyuwangi dengan intensitas IV Modified Mercalli Intensity (MMI).

Baca Juga: Vaksin Sinovac asal China Belum Kantongi Sertifikat WHO, Begini Penjelasan BPOM

Kemudian, di PPGA Semeru Kecamatan Candipuro, Lumajang sebesar III MMI.

Menurut BMKG, guncangan gempa bumi dirasakan di Turen dengan intensitas V MMI, di Karangkates, Malang, dan Blitar sebesar IV MMI, di Kediri, Trenggalek, dan Jombang sebesar III-IV MMI.

Kemudian di Nganjuk, Ponorogo, Madiun, Yogyakarta, Ngawi, Lombok Barat, Mataram, Kuta, Jimbaran, dan Denoasar dengan intensitas III MMI.

Baca Juga: Gempa Malang 6,7 Magnitudo, BPBD Lakukan Pendataan Kerusakan

Selanjutnya di Mojokerto, Klaten, Lombok Utara, Sumbawa, Tabanan, Klungkung, dan Banjarnegara dengan intensitas II MMI.

"Gempa bumi ini tidak menyebabkan tsunami, karena meskipun berpusat di laut namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan deformasi di bawah laut," ujar Andiani.

Berdasarkan berbagai sumber, guncangan ini mengakibatkan kerusakan bangunan di wilayah Malang. Terbaru, satu orang dilaporkan meninggal dunia dalam gempa itu.

Baca Juga: Sinopsis Radha Krishna ANTV Sabtu 10 April 2021 Radha Adalah Sumber Cinta Krishna Untuk Alam Semesta

Andiani mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Selain itu, juga tidak terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami.

Dia meminta masyarakat agar menghindari bangunan yang mengalami kerusakan diakibatkan gempa bumi ini.***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x