Serangan Roket Israel Terhadap Palestina Menimbulkan Insiden Anti Semit di Inggris Meningkat

- 20 Mei 2021, 09:13 WIB
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meninggalkan Downing Street di London, Inggris, Rabu lalu.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meninggalkan Downing Street di London, Inggris, Rabu lalu. /Antara/REUTERS/John Sibley/

JURNAL GAYA - Konflik anatara Israel dan Palestina di Jalur Gaza kembali pecah. Saling serang antara Hamas dan tentara Israel kembali terjadi.

Korban sipil berjatuhan di antara kedua belah pihak. Kurang seimbangnya persenjataan, korban jiwa yang berjatuhan di pihak Palestina lebih banyak. 

Seluruh dunia menyerukan perdamaian dan penghentian kekerasan, karena korban jiwa menimpa anak-anak juga.

Selain Indonesia, warga negara Eropa seperti di Inggris juga ikut melakukan protes atas terbunuhnya anak-anak dan rakyat Palestina sehingga menimbulkan gerakan anti semit di Inggris.

Menurut Community Security Trust (CST), yang memberikan masukan pada sekitar 280.000 orang Yahudi Inggris tentang masalah keamanan, telah mencatat 106 insiden anti Semit sejak 8 Mei dibandingkan dengan 19 insiden dalam 11 hari sebelumnya, atau mengalami peningkatan lima kali lipat.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta RCTI Kamis 20 Mei 2021 : Waduh ! Aldebaran Di Hajar Riki , Elsa Temui Rafael

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, pada Rabu, 19 Mei 2021, menyatakan bahwa pemerintah akan mendukung komunitas Yahudi Inggris dengan cara apa pun.

Dikutip Jurnal Gaya dari ANTARA, Boris buru-buru menyatakan sikap pemerintahnya setelah terjadinya lonjakan insiden anti Semit di Inggris. Termasuk serangan terhadap seorang rabi, menyusul bentrokan di Gaza.

"Saya berbagi kengerian dengan terjadinya insiden anti Semit dan pemerintah telah menyampaikan pesan itu dengan tegas dan jelas kepada mereka yang bertanggung jawab untuk menegakkan hukum melawan kejahatan rasial," kata Johnson, menanggapi pertanyaan di parlemen dari Keir Starmer, pemimpin oposisi Partai Buruh.

Baca Juga: Film Terbaru Salman Khan Radhe You Most Wanted Bhai Tembus Box Office India Dalam Satu Pekan

Boris mengeaskan negara Inggris tidak akan membiarkan perbuatan melawan hukum terjadi di negaranya.

"Sebagai sebuah negara dan sebagai masyarakat ... kami menyerukan hal ini di setiap tahap. Kami tidak akan membiarkannya mengakar, kami tidak akan membiarkannya tumbuh dan membusuk," tegas Johnson.

Baca Juga: 15 K-Drama Komedi Romantis Terbaik Yang Pernah Ada, Dipilih Oleh Penggemar

Sebuah video yang viral di media sosial di Inggris pada Minggu (16/5) memperlihatkan konvoi mobil yang membawa bendera Palestina mengemudi melalui komunitas Yahudi di London utara dan menyiarkan pesan anti Semit dari megafon.

Kepolisian juga menangkap empat pria karena dicurigai melakukan pelanggaran ketertiban umum rasial dan mereka kemudian dibebaskan dengan jaminan polisi, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut.

Selain itu, polisi juga telah menangkap dua pria karena melakukan penyerangan terhadap seorang rabi di Chigwell, sebelah utara London. Dia membutuhkan perawatan rumah sakit untuk gegar otak setelah menerima sejumlah pukulan di kepala.

Baca Juga: Membandingkan 15 Video Musik K-Pop Terpopuler Tahun 2017 Vs 2021

Menurut Wikipedia, anti semiti merupakan sikap permusuhan atau prasangka terhadap kaum Yahudi dalam bentuk-bentuk tindakan penganiayaan/penyiksaan terhadap agama, etnik, maupun kelompok ras, mulai dari kebencian terhadap individu hingga lembaga.

Sejarah dunia tela mencatat gerakan anti semit terbesar melalui ideologi Nazisme dari Adolf Hitler, yang menyebabkan pemusnahan terhadap kaum Yahudi Eropa.

Boris Johnson tidak akan membiarkan gerakan ini tumbuh di negaranya dan mengakar menimbulkan permusuhan.

Baca Juga: SEVENTEEN di Dapuk Mengisi Acara Spesial MTV Bersama The Black Eyed Peas dan Ken Jeong

CST sendiri mencatat beberapa insiden dimana individu yang meneriakkan "Bebaskan Palestina" pada orang-orang Yahudi secara acak, grafiti di sebelah sinagoga dan surel pelecehan kepada para pemimpin komunitas Yahudi.

"Tingkat kemarahan dan kebencian yang diarahkan pada Israel selalu meluas menjadi anti Semitisme pada saat-saat seperti ini, tetapi orang-orang yang menyulut kemarahan ini, secara daring dan di jalanan, tidak pernah bertanggung jawab atas konsekuensi khusus ini," kata CST.

Saat ini wilayah Gaza hancur dan porak poranda karena serangan roket-roket Israel, selain bangunan tempat tinggal, kantor media massa pun rusak terkena bom. Ratusan jiwa telah terenggut dan simpati dunia mengalir terus kepada Palestina.***

Editor: Dini Yustiani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x