PPKM Kembali Diperpanjang Untuk Jawa-Bali, Menteri Luhut: Tren Kasus Aktif Terus Menurun

- 16 Agustus 2021, 22:35 WIB
Ilustrasi PPKM.
Ilustrasi PPKM. /PMJ NEWS

JURNAL GAYA - Pemerintah pusat akhirnya kembali memperpanjang PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) yang membatasi pergerakan masyarakat. 

Pengumuman perpanjangan PPKM ini disampaikan oleh Koordinator PPKM Jawa-Bali yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebelum mengumumkan perpanjangan, Luhut menyatakan bahwa perpanjangan ini merupakan tindak lanjut dan petunjuk dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.      

Penerapan PPKM menunjukkan terjadinya pemulihan ekonomi dengan cepat, namun berisiko terhadap meningkatnya kasus pada 2 hingga 3 minggu ke depan.

Atas pertimbangan itulah Pemerintah pusat memutuskan untuk memperpanjang PPKM level 4, 3 dan 2 di wilayah Jawa-Bali yang akan diberlakukan kembali pada 17-23 Agustus 2021.

"Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, atas arahan petunjuk Bapak Presiden Republik Indonesia, maka PPKM Level 4, 3 dan 2 di Jawa Bali akan diperpanjang sampai tanggal 23 Agustus 2021," kata Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi selaku Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers virtual, Senin malam, 16 Agustus 2021 seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Cuplikan Ikatan Cinta 16 Agustus 2021: Aldebaran Yakin Andin Adalah Istri Terbaik yang Tuhan Kirimkan

Menurut Menko Luhut, perpanjangan PPKM level 4, 3, dan 2, yang dilakukan sejak 7-16 Agustus 2021 di Jawa-Bali dinilai menunjukkan hasil yang semakin baik.

Data yang dimilikinya menunjukkan ada tren penurunan kasus konfirmasi yang turun hingga 76 persen.

"Kalau minggu lalu saya laporkan (turun) 59 persen, sekarang di 76 persen (penurunannya) dan kasus aktif turun 53 persen dari titik puncaknya," ujar Menko Luhut menjelaskan.

Selain itu, jumlah angka kesembuhan meningkat dan jumlah angka kematian terus mengalami penurunan. Hal sama terjadi pada tren positivity rate, perawatan pasien kasus konfirmasi, dan angka kematian di hampir seluruh provinsi di Jawa dan Bali yang juga mengalami penurunan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 Agustus 2021: Nino Nekat Tes DNA Ilegal, Elsa Sedih Saat USG

Langkah-langkah yang diambil pemerintah juga dilakukan sebagai langkah-langkah intervensi, dengan melakukan mobilisasi pasien-pasien isoman ke pusat-pusat isolasi (isoter) yang disediakan oleh pemerintah kota/kabupaten. Selain itu, memastikan ketersediaan obat dan oksigen konsentrator.

"Sehingga kami harapkan dalam minggu depan akan terjadi perbaikan yang signifikan terutama untuk wilayah Bali dan Malang Raya. Bali saya kira sampai hari ini menunjukkan hasil yang baik sekali karena mereka sudah bisa menyediakan hampir 1.400 teman-teman kita dari isoman ke isoter. Malang Raya juga sudah membuat progres dalam konteks ini," kata Menko Luhut.

Luhut kembali menyampaikan kabar baik bahwa mobilitas masyarakat di Jawa dan Bali sebagian besar sudah kembali kepada kondisi normal, bahkan sama seperti sebelum kenaikan varian Delta terjadi.

"Di satu sisi ini menunjukkan ekonomi pulih dengan cepat, namun berisiko terhadap meningkatnya kasus pada 2 hingga 3 minggu ke depan. Jadi kita semua harus super hati-hati menghadapi ini dan harus mengikuti prokes," ujar Menko Luhut mengingatkan.

Untuk PPKM lanjutan ini, mal-mal sudah mulai dibuka.

Pandangan mata dari Jurnal Gaya di lapangan terlihat, untuk memasuki salah satu mal di Kota Bandung, pengunjung harus mengunduh aplikasi "Peduli Lindungi" lalu melakukan scan barcode di mall tersebut. Selain itu, pengunjung juga dimintakan kartu vaksin sebagai bukti telah melakukan vaksinasi.*** 

Editor: Dini Yustiani

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x