Network
JURNAL GAYA - Kisah pilu pemerkosaan santriwati oleh ustaz atau guru yang mereka hormati, terjadi di wilayah Jawa Barat daerah Kota Bandung.
Perbuatan bejad pelaku pemerkosaan tersebut terjadi sudah lama, rentang waktu tahun 2016-2021.
Korban para santriwati yang berjumlah 12 orang ada yang sampai melahirkan karena perbuatannya tersebut.
Pengelola pesantren bernama HW (inisial namanya) melakukan perbuatannya bermodus mengiming-imingi biaya pendidikan gratis sehingga banyak santriwati yang bersedia nyantri di ponpesnya.
Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Online Kabupaten Subang Kamis, 9 Desember 2021
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil segera turun tangan menurunkan timnya untuk membantu para korban menyembuhkan traumanya.
Dikutip dari akun resmi instagramnya @Ridwankamil, Gubernur menginformasikan tindakan yang telah dilakukan pihaknya.
"Anak-anak santriwati yang menjadi korban, sudah dan sedang diurus oleh tim DP3AKB provinsi Jawa Barat untuk trauma healing dan disiapkan pola pendidikan baru sesuai hak tumbuh kembangnya," kata Gubernur menjelaskan bantuan untuk korban.
Selain itu, Ridwan Kamil juga mengutuk keras perbuatan oknum ustaz sekaligus pengelola ponpes tersebut.
"Pelaku sudah ditangkap polisi dan sedang diadili di pengadilan. Tempat bersekolahnya langsung ditutup. Semoga pengadilan bisa menghukum seberat-beratnya dengan pasal sebanyak-banyak kepada pelaku yang biadab dan tidak bermoral ini," cuit Kang Emil dengan geram.
Agar tidak terulang lagi kejadian serupa, Kang Emil (panggilan akrab Ridwan Kamil) menyarankan para orang tua yang mempercayakan pendidikan anak-anaknya di pondok pesantren untuk rajin mengawasi dan memonitor.
"Kepada para orang tua, diminta rajin dan rutin memonitor situasi pendidikan anak-anaknya di sekolah berasrama sehingga selalu up to date terkait keseharian anak-anaknya," wakti-wanti Kang Emil.
Postingan Kang Emil ini mendapat berbagai tanggapan dari netizen dan kecaman untuk pelaku.
"ya Allah, hukum mati wajib eta mah ...," komentar akun @bakery****
"Seharusnya tempat belajar salah satu tempat paling aman karena tempat anak berkembang, tumbuh, dan menata masa depan. Ini malah merusak masa depan, miris." komentar akun @hkamili***.
Netizen mengutuk keras perbuatan oknum ustaz di pondok pesantren yang juga merusak citra pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan.***
