JURNAL GAYA – Biro Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, sektor pertanian tumbuh positif 12,93% di triwulan II tahun 2021 dan berkontribusi 14,27% pada PDB Nasional.
Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, pemerintah berupaya mengembangkan sektor pertanian melalui teknologi digital guna mendapatkan hasil pertanian bermutu.
Selain itu, pemerintah kian giat berusaha melahirkan bibit-bibit generasi penerus sebagai petani milenial.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi menghadirkan Orange Knowledge Program (OKP): Tailor Made Training Plus (TMT+).
Program tersebut merupakan salah satu implementasi kerjasama Indonesia dengan Belanda dalam pengembangan pendidikan vokasi melalui SMK Pusat Keunggulan, khususnya bidang pertanian dengan kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Agribisnis Ternak Unggas.
SMKN 1 Kempas terletak di Indragiri Hilir, Riau merupakan salah satu SMK Pusat Keunggulan yang menjalankan program TMT+ melalui kompetensi keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Program tersebut memiliki dua fokus utama. Pertama, penguatan kompetensi sumber daya manusia melalui serangkaian pelatihan.
Kedua, pengembangan kemitraan dengan dunia kerja yang melibatkan manajemen SMK.
Kepala Sekolah SMKN 1 Kempas, Bedrizon, mengatakan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran terdapat fasilitas laboratorium kultur jaringan, alat penunjang yang berstandar Industri dan Dunia Kerja (IDUKA), dan bekerja sama dengan para industri terkait seperti Agrowisata Beken Jaya serta instansi pemerintah baik di bidang tanaman pangan, multikultural hingga sertifikasi benih di lingkungan provinsi Riau.