"Kami berharap Perusahaan Pembiayaan untuk tetap resilience terhadap perubahan yang terjadi, dapat melakukan transformasi untuk mengembangkan bisnisnya dan dapat menopang perekonomian bangsa," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut juga dihadiri oleh Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sardjito.
Ia menyampaikan bahwa berdasarkan data OJK per Mei 2022 menunjukkan bahwa piutang pembiayaan mengalami tren pemulihan pasca pandemi dimana tercatat tumbuh sebesar 4,5 persen yoy yaitu mencapai Rp379 triliun.
Selain itu, profil risiko Perusahaan Pembiayaan pada Mei 2022 masih tetap terjaga dengan rasio NPF tercatat 2,8 persen.
"Hal ini tentunya suatu pencapaian yang positif dan diharapkan kinerja dari sektor pembiayaan tetap bertumbuh dengan baik di tengah kondisi pemulihan akibat dampak pandemi Covid-19," tambahnya.
Sardjito menambahkan, meskipun menunjukkan tren yang positif, sektor pembiayaan masih memiliki tantangan besar yang masih harus dihadapi yaitu persentase literasi dan inklusi keuangan yang cukup rendah yaitu di angka 15,57 persen dan tingkat keyakinan masyarakat terhadap sektor pembiayaan, hanya 9,36 persen.
Tingkat literasi, inklusi, dan kepercayaan sektor pembiayaan tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan sektor keuangan lainnya, seperti perbankan, perasuransian, dan pergadaian. Tentunya apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), para peserta, dan stakeholders terkait yang sangat antusias mengikuti acara ini.
Kegiatan Multifinance Day yang diselenggarakan mulai tanggal 14 hingga 16 Oktober 2022 ini, diikuti oleh 39 perusahaan pembiayaan yang menghadirkan produk-produk pembiayaan seperti kendaraan roda 4, kendaraan roda 2, elektronik serta produk-produk UMKM.