Network
JURNAL GAYA - Salah satu unsur utama dalam mengembangkan potensi guru terutama dalam menumbuhkan keterampilan mengevaluasi sesuatu hal secara kritis adalah dengan jurnal refleksi.
Menulis jurnal refleksi dengan rutin akan memberikan ruang bagi seseorang dalam merenungi langkah-langkah yang telah diambil itu sesuai atau tidak.
Melalui jurnal refleksi, maka akan menentukan langkah berikutnya yang akan dilakukan oleh seorang guru.
Seperti menulis jurnal pada umumnya, hal-hal yang dituliskan dalam jurnal refleksi dapat dari berbagai macam hal, mulai dari perencanaan sampai evaluasi.
Bahkan, berbagai emosi saat kegiatan pun dapat kita tuangkan.
Hal ini bertujuan untuk merefleksikan juga mengukur diri sendiri, serta menyadari kemampuan yang telah kita miliki. Terutama kemampuan diri dalam pemecahan suatu masalah.
Hal tersebut akan menjadi pembelajaran bagi si penulis jurnal dalam mengambil keputusan di kemudian hari.
Namun, tentu saja yang yang dituangkan adalah pengalaman yang bermakna sehingga si penulis mampu mengenali diri sendiri.
Lalu, seperti apa refleksi yang bermakna itu?
Berdasarkan Modul Pelatihan Guru Penggerak, terdapat 4 hal refleksi yang bisa dikatakan bermakna:
1. Refleksi dilakukan saat kondisi tenang, jika perasaan dalam keadaan kurang stabil, lebih baik diendapkan dahulu.
2. Refleksi tidak sekadar menuangkan informasi atau menuangkan gagasan, perlu juga dikaitkan dengan proses yang terjadi dalam diri.
3. Refleksi sebuah kondisi saat seseorang berdialog dengan dirinya sendiri dalam memaknai peristiwa.
4. Refleksi itu harus jujur, tidak hanya menyampaikan hal positif, sertakan juga emosi di dalamnya.
Saat menulis jurnal refleksi yang bermakna, jangan lupa gunakan juga model jurnal refleksi seperti berikut ini:
1. Model 4F
Model ini dikembangkan oleh oleh Dr. Roger Greenaway.
4 F ini kepanjangan dari Facts (peristiwa), Feelings (perasaan), Findings (pembelajaran), Future (penerapan).
2. Model DEAL
Model ini dikembangkan oleh Ash dan Clayton. DEAL kepanjangan dari Description, Examination and Articulation of Learning.
Artinya bahwa yang ditulis dalam jurnal berupa deskripsi peristiwa, analisis pengalaman serta perbandingannya dengan tujuan, serta penjelas yang telah dipelajari serta rencana perbaikan di kemudian hari.
Baca Juga: Cuma 4 Bahan! Resep Camilan dari Tahu yang Enak dan Mudah. Dijamin Ketagihan!
3. Model Six Thinking Hats
Model ini dikembangkan oleh oleh Edward de Bon. Six Thinking Hats (6 Teknik Topi) merupakan suatu model/ teknik untuk melatih seseorang dengan melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.
Perbedaan cara pandang tersebut disimbolkan dengan 6 warna topi yang berbeda.
4. Model Reflective Storyboard
Model papan cerita reflektif ini merupakan model jurnal yang menuliskan 4 gambar bersambung.
Hal tersebut dilakukan untuk mengilustrasikan refleksi si penulis jurnal. Kemudian penulis akan menjelaskan secara singkat setiap gambar.
5. Model 4C
Model 4C (connection, challenge, concept, change) ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison.
Model ini dapat digunakan untuk merefleksikan materi pembelajaran.
6. Model 5 R
Model 5 R (reporting, responding, relating, reasoning, reconstructing) ini di dalamnya terdapat mendeskripsikan, merespon, mengaitkan, menganalisis, dan merancang.
7. Model Segitiga Refleksi
Dalam model ini, penulis jurnal menjelaskan tentang hal yang dipahami, yang mampu dilakukan, hal yang dirasakan, dan target yang ingin dicapai.
8. Model Driscoll
Model ini diadaptasi dari refleksi yang digunakan pada praktik klinis.
Panduan yang digunakan saat menulis jurnal adalah deskripsi dari peristiwa, analisis dari peristiwa yang terjadi, dan tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi
9. Model Gaya Round Robin
Dalam model ini terdapat panduan pertanyaan saat menulis jurnal.
Baca Juga: Bikin Baper! Ini Dia 8 Original Soundtrack K-Drama Paling Ikonik, Cocok Menemani Waktu Santai Kamu!
Panduan itu berupa hal yang sudah dikuasai, yang belum dikuasai, dan hal yang membingungkan.
Itulah 9 model refleksi yang bisa digunakan para guru dalam melaksanakan pembelajaran dan dapat dipilih sesuai dengan kenyamanan guru yang bersangkutan. ***
