Observatorium Bosscha ITB Berusia 100 Tahun! Ini Sejarah dan Rangkaian Momen Peringatan yang Bakal Digelar

- 30 Januari 2023, 19:55 WIB
Observatorium Bosscha ITB Berusia 100 Tahun! Ini Sejarah dan Rangkaian Momen Peringatan yang Bakal Digelar
Observatorium Bosscha ITB Berusia 100 Tahun! Ini Sejarah dan Rangkaian Momen Peringatan yang Bakal Digelar /Humas ITB/


JURNAL GAYA-Kamu pernah mendengar Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung? Hari ini, Senin 30 Januari 2023 menginjak usia 100 tahun alias seabad!

Tentu di usia Observatorium Bosscha ITB yang ke-100 tahun ini menjadi momen yang spesial di ranah astronomi Indonesia.

Hal ini menandai, bahwa pada usianya yang mencapai 100 tahun, Observatorium Bosscha ITB telah berkontribusi pada pengembangan astronomi dan sains di Indonesia bahkan dunia.

Sebagai penghargaan atas dedikasi tersebut, pada 30 Januari 2023, ITB menyelenggarakan Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Yatny Yulianty, mewakili Observatorium Bosscha mengatakan, Observatorium Bosscha berterima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah menjadikannya tetap tegak dan berfungsi dalam usianya yang ke-100 tahun.

Baca Juga: Reaksi K-Netz dengan Berita Pernikahan Song Joong Ki dan Kehamilan Katy Louise Saunders: OMO, Congrats Oppa!

"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam menjaga dan mengembangkan Observatorium Bosscha dalam upayanya berkontribusi pada pemajuan ilmu astronomi dunia dan meningkatkan pendidikan astronomi di Indonesia," ujar Yatny.

Sejarah Panjang Observatorium Bosscha

Dimulai pada tahun 1920 dengan pembentukan Nederlands Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) yang diprakarsai dan dipimpin oleh K. A. R. Bosscha untuk menghimpun sumber daya, pemikiran, dan persiapan untuk mendirikan fasilitas pengamatan astronomi.

Pada tanggal 1 Januari 1923 Observatorium Bosscha diresmikan dan menjadi perintis astronomi modern di Asia Tenggara dengan mengambil astrofisika bintang sebagai topik riset utama, dengan dorongan terobosan sains fisika dunia pada awal abad ke-20.

Teleskop refraktor ganda Zeiss dihadiahkan oleh K.A.R. Bosscha kepada Observatorium Bosscha pada tahun 1928, yang menjadikan observatorium ini terbesar ketiga dan termodern di bumi bagian Selatan pada era itu.

Setelah upaya restorasi kondisi fasilitas dan pengelolaan yang terbengkalai selama Perang Dunia Kedua, pada tahun 1951 Observatorium Bosscha diserahkan oleh NISV ke Republik Indonesia melalui FIPIA Universitas Indonesia yang kemudian menjadi FMIPA Institut Teknologi Bandung. Ini sekaligus menjadi saat dimulainya pendidikan tinggi astronomi di Indonesia.

Baca Juga: Sampaikan Kabar di Tengah Rumor Balikan dengan HyunA, DAWN Resmi Gabung dengan AREA

Penguatan sumber daya manusia, perluasan kerja sama, pengembangan fasilitas, menghasilkan diversifikasi penelitian yang kemudian mencakup astrofisika bintang, Tata Surya, dan Galaksi Bima Sakti. Posisi Observatorium Bosscha yang dekat ekuator ke arah Selatan amat menguntungkan dalam area langit astronomis yang dapat dicakup.

Sebagai bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung, Observatorium Bosscha menjalankan amanah Tridharma Perguruan Tinggi dengan lingkup pekerjaan:
Penelitian:

(1) Pengamatan: Bulan, Matahari, Tata Surya, Bintang, dan Galaksi Bima Sakti;

(2) Komputasional dan teoretik: semua di atas, plus ekstragalaksi dan kosmologi; dan

(3) Pengembangan instrumentasi pengamatan dan IT: remote robotic telescope, monitor cuaca, optik, elektromekanik, dan pendukung instrumentasi pengamatan.

Sementara di bidang pendidikan mendukung program S1, S2, dan S3 Program Studi Astronomi dan memfasilitasi penelitian tugas akhir, tesis, dll, untuk mahasiswa ITB dan luar ITB.

Berlokasi di Lembang, Observatorium Bosscha juga hadir menjadi pusat penyampaian edukasi astronomi sebagai sains dan bahkan mengedukasi para siswa untuk sekolah dan masyarakat umum baik secara daring maupun luring.

Bahkan menjadi penyediaan arena antarmuka untuk pendidikan dan pengembangan STEAM yang relevan dengan astronomi, untuk pendidikan maupun untuk keperluan praktis sebagai bagian dari upaya pencapaian beberapa bulir Sustainable Development Goals.

Untuk pengembangan ke depan akan mencakup antara lain jaringan teleskop robotik di multi lokasi, pemanfaatan big data science secara internasional, pengembangan astronomi radio, merintis dan memperkuat jejaring komunitas dan fasilitas astronomi di Indonesia.

Baca Juga: Selain Happiness, Berikut 6 Drama Park Hyung Sik yang Tak Boleh Dilewatkan

Rencana Program Tahun 2023:
- Acara Peringatan Seabad Observatorium Bosscha: 30 Januari 2023: kesempatan untuk Sekaligus untuk mendengarkan aspirasi para pemangku kepentingan tentang masa depan Observatorium Bosscha dan astronomi di Indonesia.
- Pendidikan, penyuluhan, dan ekspedisi pengamatan Gerhana Matahari Total: 20 April 2023
- Symposium Internasional: From the Universe Back to Earth: Developing Astronomy to Meet Today’s Natural Challenges: Juli 2023
- Konferensi Mini: Observatorium Bosscha as a ScienDfic and Cultural Heritage: inspirasi dalam pemajuan budaya melalui sains astronomi: Oktober 2023

"Melalui momentum Peringatan Seabad Observatorium Bosscha, kami mengundang komunitas astronomi di Indonesia dan masyarakat untuk menghidupkan tahun 2023 sebagai tahun istimewa untuk astronomi di Indonesia. Informasi selengkapnya mengenai Peringatan 100 Tahun Observatorium Bosscha dapat diakses pada situs bosscha.itb.ac.id."
***

Editor: Dini Budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x