Network
JURNAL GAYA- Terpilih menjadi Ketua Umum PSSI terpilih tahun 2023-2027, Erick Thohir mengatakan bahwa keberanian diperlukan karena tidak ada waktu lagi mengumbar teori.
Erick Thohir yang pernah menjadi bos klub Inter Milan ini menegaskan, semua pihak harus bekerja sama bila ingin mewujudkan cita-cita memajukan dunia sepak bola Indonesia.
Dikutip dari laman berita ANTARA, Erick juga menyebutkan jika ingin berprestasi maka sepak bolanya harus bersih. Maka dari itu, Erick meminta agar semua pihak membantunya.
“Kita tidak perlu (hanya-red) berbicara nyali lagi, tetapi bagaimana membuktikan bahwa kita memang berprestasi. Tentunya saya berharap juga dukungan dari media agar menjadi ‘watchdog’ (penjaga) dari sepak bola bersih,” ujar Menteri BUMN tersebut.
Ketua DPD RI LaNyalla Mattalitti yang menjadi pesaing saat pemilihan Ketua Umum PSSI dan hanya mendapatkan 22 suara. Ia berpesan kepada Erick agar tidak memberikan ruang kepada para mafia sepak bola.
Baca Juga: Bikin Pahala Semakin Mengalir! Ini Dia Amalan yang Dianjurkan Saat Isra Mi'raj
“Kita mengetahui siapa mafia-mafia yang ada di Exco (Komite Eksekutif-red) lama. Mudah-mudahan jangan dipilih lagi,” ujar mantan Ketum PSSI tahun 2015-2016 tersebut.
“Kalau sampai itu (mafia-red) dilibatkan lagi, saya yakin, tidak akan lama KLB akan digelar kembali,” lanjutnya.
Erick Thohir terpilih menjadi Ketua Umum PSSI dengan mendapatkan 64 suara dari para voter dalam pemilihan yang berlangsung dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Shangri La Jakarta, Kamis, 16 februari 2023.
Para pemilik suara PSSI terdiri dari 86 suara plus satu federasi tambahan. Ke-86 suara itu berasal dari 18 klub Liga 1, 16 klub Liga 2, 16 klub Liga 3, 34 asosiasi provinsi (asprov), dua asosiasi dan satu federasi futsal Indonesia.
Penetapan pemilik suara ini berdasarkan peserta kompetisi untuk Liga 1, 2, dan 3. Meski tidak seluruh klub Liga 2 dan Liga 3 memiliki hak pada KLB PSSI nanti.
Baca Juga: Jadi Rival! Jang Dong Yoon dan Chu Young Woo Perebutkan Seol In Ah Dalam Teaser K-Drama OASIS
Seluruh atau 18 klub Liga 1 otomatis mendapat suara, sedangkan dari Liga 2 dan Liga 3 hanya 16 suara atau dipilih berdasarkan posisi dari kompetisi musim sebelumnya.
Erick Thohir tercatat pernah menjadi presiden klub Italia Inter Milan periode 2013-2016.***
