Teks Khutbah Idul Fitri: Urgensi Menjaga Keselarasan Lahir Batin Bagi Umat Islam

- 14 April 2023, 15:57 WIB
Teks Khutbah Idul Fitri: Pentingnya Menjaga Keselarasan Lahir Batin Bagi Umat Islam di Hari Lebaran
Teks Khutbah Idul Fitri: Pentingnya Menjaga Keselarasan Lahir Batin Bagi Umat Islam di Hari Lebaran /JG/Rizka/Pixabay cuivie

JURNAL GAYA- Berikut ini ada Teks Khutbah Idul Fitri 2023 yang bisa dijadikan sebagai ide ceramah setelah memimpin shalat id. 

Teks Khutbah Idul Fitri 2023 yang kami berikan ini akan selalu kami update selama bulan suci Ramadhan di Jurnal Gaya.

Teks Khutbah Idul Fitri 2023 akan kami sajikan untuk pembaca dengan berbagai macam judul. 

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri: 5 Hal Penting Tentang Ibadah yang Harus Umat Islam Ketahui

Anda bisa menggunakan Teks Khutbah Idul Fitri 2023 ini sebagai ide ceramah untuk persiapan ketika memberikan khutbah kepada jamaah shalat id nanti.

Seperti yang dikutip Jurnal Gaya dari laman Bincang Syariah, inilah Teks Khutbah Idul Fitri 2023 tentang Pentingnya Menjaga Keselarasan Lahir Batin Bagi Umat Islam di Hari Lebaran.

Assalamualaikum wr.wb

Hadirin Rahimakumullah

Hari raya Idul Fitri merupakan sebuah momentum istimewa dan disadari atau tidak, hal ini seolah menuntut untuk menyambutnya secara tidak biasa pula. Sebut saja dalam urusan berpakaian.

Menjelang hari raya Idul Fitri, pusat-pusat perbelanjaan menawarkan diskon spesial. Orang-orang pun berbondong-bondong mendatanginya.

Semua berburu baju baru karena ingin tampil dengan pakaian terbaik di hari yang istimewa itu.

Islam sejatinya tidak melarang manusia untuk berhias diri dengan menggunakan pakaian yang indah atau bahkan mewah.

Terutama di hari-hari istimewa seperti hari Jumat dan dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha).

Dalam al-Hawi al-Kabir, Abu al-Hasan al-Mawardi menjelaskan,

يستحب للرجل أن تكون ثياب جمعته وعيده أجمل من ثيابه في سائر أيامه، لأنه يوم زينة

“Dianjurkan bagi seseorang agar busana Jumat dan Idnya lebih bagus daripada busana yang ia pakai sehari-hari. Karena hari itu adalah hari berhias,” (al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir, 2/455).

Baca Juga: Teks Khutbah Idul Fitri: 5 Fitrah yang Harus Dikembalikan oleh Ibadah Puasa dan Pelajaran Berharga di Ramadhan

Di samping alasan karena hari itu adalah hari berhias, dalam keterangannya, al-Mawardi juga mengutip Riwayat bahwa Rasulullah pernah bersabda,

ما على أحدكم لو اشترى ثوبين ليوم جمعته سوى ثوبي مهنته

“Tak soal kalian membeli dua baju untuk digunakan pada hari Jumat selain dua baju untuk digunakan bekerja,” (al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir, 2/455).

Ma’asiral muslimin rahimani wa rahimakumullah

Namun begitu, perlu diingat bahwa anjuran menggunakan baju baru pada hari-hari istimewa seperti Idul Fitri jangan sampai dimaknai sebagai ajang berlomba-lomba menampilkan baju baru bahkan sampai pamer.

Sebab yang lebih utama dari sekadar pakaian adalah hati dan perbuatan. Perhatian kita baju baru dan penampilan lahir jangan sampai membuat kita lupa memperhatikan kondisi batin, terlebih pada momen Idul Fitri.

Ulama sufi Abu Abdurrahman as-Sulami, guru dari Imam al-Qusyairi, dalam ‘Uyub al-Nafs mengingatkan,

وَمن عيوبها اشتغالُها بالإصلاح الظَّاهِر لزينة النَّاس وغفلتها عَن إصْلَاح الْبَاطِن الَّذِي هُوَ مَوضِعُ نَظرِ الله عز وَجل

“Diri yang sibuk memperbaiki penampilan agar tampak indah di depan manusia sementara lalai menata batin yang notabene menjadi objek penilaian Allah merupakan penyakit.” (al-Sulami, ‘Uyub al-Nafs21).

Pandangan ini relevan dengan sabda Rasulullah Saw. Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah Saw. bersabda,

 إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

“Sesungguhnya Allah tidak memandang penampilan kalian, juga tidak pada harta kalian. Melainkan yang Allah padangan adalah hati dan perbuatan kalian.”

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Menjadikan Bulan Suci Ramadhan Sebagai Momentum Perkuat Persaudaraan

Secara tersirat, semangat Islam dalam menyelaraskan antara yang lahir dan yang batin terdapat dalam Qs. Al-An’am: 160. Allah berfirman,

وَذَرُوا ظَاهِرَ الْإِثْمِ وَبَاطِنَهُ

Tinggalkanlah dosa lahir maupun dosa batin” (Qs. Al-An’am: 160).

Ma’asiral muslimin rahimani wa rahimakumullah

Secara jelas melalui ayat ini Allah tidak hanya memerintahkan untuk meninggalkan dosa lahiriah seperti mencuri, mencaci, dan seterusnya.

Allah juga tidak sekadar memerintahkan agar meninggalkan dosa batin seperti sombong, ujub, iri, dengki, riya, dan macam-macam penyakit hati lainnya.

Sebagai tambahan kita perlu merenungi nasihat yang termaktub dalam Tuhfat al-Habib ala Syarh al-Khatib karya al-Bujairami berikut ini.

جعل الله للمؤمنين في الدنيا ثلاثة أيام: عيد الجمعة والفطر والأضحى، وكلها بعد إكمال العبادة وطاعتهم. وليس العيد لمن لبس الجديد بل هو لمن طاعته تزيد، ولا لمن تجمل باللبس والركوب بل لمن غفرت له الذنوب. وأما عيدهم في الجنة فهو وقت اجتماعهم بربهم ورؤيته في حضرة القدس، فليس شيء عندهم ألذ من ذلك.

“Allah menciptakan tiga hari raya untuk orang-orang beriman: haru Jumat, Idul Fitri, dan Idul Adha. Ketiganya ada setelah orang-orang mukmin menyempurnakan ibadah dan ketaatan mereka. Hari raya bukan milik orang yang menggunakan baju baru, tapi milik orang yang ketaatannya bertambah.

Demikian khutbah Idul Fitri tentang urgensi menyelaraskan lahir dan batin.

Semoga di hari yang fitri ini kita mampu menyelaraskan keduanya sehingga di hari yang mulia ini, tidak hanya busana kita saja yang indah, tapi juga hati indah.

Sekian Teks Khutbah Idul Fitri 2023. Jika Anda suka maka kami akan menyediakan teks lainnya agar bisa dijadikan ide ceramah Anda.***

Editor: Dini Budiman

Sumber: Bincang Syariah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah