Persiapan Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Ridwan Kamil Jaga Kebugaran Tubuh

- 24 Agustus 2020, 20:10 WIB
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam webinar 'Tata Kelola Pendidikan yang Kreatif dan Efektif' di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu 22 Agustus 2020.
GUBERNUR Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam webinar 'Tata Kelola Pendidikan yang Kreatif dan Efektif' di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu 22 Agustus 2020. /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR/
JURNALGAYA---Jadwal penyuntikan vaksin Covid-19 atau plasebo Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil sudah keluar. Ridwan Kamil, akan memulai rangkaian  uji klinis vaksin COVID-19 produksi Sinovac pada Selasa (25/8). Bagaimana ya rasanya menjadi relawan vaksin? Persiapan apa saja yang dilakukan? Yuk, kita lihat apa persiapan apa saja yang dilakukan Ridwan Kamil untuk mengikuti serangkaian proses menjadi relawan uji klinis vaksin Covid-19.
 
Menurut Ridwan Kamil, sebagai persiapan dalam sepekan terakhir ia mencoba memaksimalkan kebugaran. Yakni, dengan berolah raga, makan juga diatur tidak asal-asalan, bahkan batinnya juga diperhatikan.
 
"Batin, ibadah juga ditingkatkan sambil baca-baca tentang informasi kalau ada apa-apa. Tapi intinya optimis, yang rada was-was ibu Cinta," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, Senin (24/8).
 
Saat ditanya kesiapan secara mental bagaimana, Emil mengatakan, wajar karena belum pernah jadi ada sekian persen rasa was-was yang masuk akal. Tapi karena sudah dua jam dikuliahi oleh Prof Kusnandi, sehingga semua kewas-wasan karena tidak mengetahui ilmunya menjadi lebih tenang. 
 
"Sehingga sekarang tidak was-was tapi lebih pada persiapan fisik supaya pas dilakukan kondisinya prima. Jadi besok pagi mengawali pagi, saya olahraga dulu, tidur banyak juga," katanya.
 
 
Emil mengatakan, semua itu risiko yang harus diambil dirinya untuk meyakinkan masyarakat. Karena, nasihat dari ibunya adalah  kalau ada rebutan rezeki maka rakyat di depan pemimpin belakangan. 
 
"Kalau ada ramai kekhawatiran, sebaliknya pemimpin yang di depan duluan baru rakyat belakangan. Kemarin kalau saya tidak melakukan keputusan itu saya khawatir berkepanjangan spekulasi, berita bohong, hoaks, bahwa rakyat dikorbankan jadi kelinci percobaan," paparnya.
 
Justru, kata dia, kalau begini agak reda. Ia, menjadi saksi kalau berhasil dan kalau gagal seperti apa. Maka yang memberi testimoni ketua gugus tugas langsung yang bisa memahami per-Covid-an dari A sampai Z termasuk vaksin karena secara pribadi terlibat. 
 
"Dan ini bagian dari bela negara, kalau ada perang tiba-tiba ada keputusan harus eksperiman semua orang harus bersemangat supaya menang perang karena ini ngetes alat senjata untuk melawan musuh. Kalau gak dites gimana, kita akan hidup di dalam ketidakpastian," katanya.
 
Menurut Emil, semua harus disyukuri  karena ternyata Indonesia bisa memproduksi sendiri. Jadi, kita tak membeli barang jadi yang nanti dipermainkan segala rupa. "Tapi kita memproduksi yang pabriknya ada di Jabar," katanya. Qiya Ameena
 
 
 
 
 

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah