Mayoritas warga Inggris Tolak Nasionalisme Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

- 25 Agustus 2020, 09:04 WIB
Ilustrasi penelitian Vaksin Covid-19
Ilustrasi penelitian Vaksin Covid-19 /Pexels/

JURNALGAYA - Mayoritas warga Inggis lebih memilih menunggu para pekerja kesehatan di negara lain menemukan vaksin dibanding nasionalisasi vaksin.

Suara mayoritas warga tersebut diperoleh dari jajak pendapat Savanta ComRes untuk organisasi anti kemiskinan The ONE Campaign yang dilakukan pertegahan Agustus.

Dikutip dari Antara, survei menemukan dukungan publik yang signifikan untuk vaksin Covid-19 agar tersedia untuk semua negara secara bersamaan, terlepas dari seberapa kaya atau seberapa kuatnya mereka.

Baca Juga: 120 Relawan akan Disuntik Vaksin Covid-19 Termasuk Ridwan Kamil, Ini Reaksi yang Bisa Muncul

"Warga Inggris jelas memahami pandemi global ini menuntut respons global. Tak akan berhasil apabila masing-masing negara berjalan sendirian," kata direktur ONE Inggris, Romilly Greenhill.

"Saat virus ini berkembang di mana saja, maka virus mengancam orang di mana saja."

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu menyerukan diakhirinya nasionalisme vaksin. Pihaknya juga memperingatkan soal penimbunan saat banyak negara yang menyetujui kontrak pembelian jutaan dosis vaksin COVID-19.

Hasil survei One Campaign membuktikan bahwa lebih dari 2.000 orang yang disurvei, 82 persen mengatakan sebuah negara yang mengembangkan vaksin Covid-19 harus berbagi pengetahuan mengenai hal itu.

Sementara, 76 persen berpendapat bahwa suntikan Covid-19 harus tersedia di seluruh negara secara serentak.

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: Permenpan RB REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah