Gempa Selat Sunda, BMKG Belum Melihat Ada Aktivitas Gempa Susulan

- 26 Agustus 2020, 10:00 WIB
Gempa
Gempa /
JURNALGAYA---Gempa bumi tektonik, M5,3 terjadi di wilayah Selat Sunda pada Rabu, (26/8) pukul 06.27.59 WIB. Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo  M=5,1. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,75 LS dan 104,56 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 141 km arah Selatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Lampung pada kedalaman 43 km. 
 
Terkait gempabumi susulan, menurut Rahmat, hingga hari Rabu,( 26/8) pukul 06.54 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( _aftershock_ ). 
 
"Kami belum melihat ada gempa susulan," ujar Rahmat dalam siaran persnya, Rabu (26/8).
 
BMKG pun, kata dia, memberikan beberapa rekomendasi. Yakni, kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," katanya. 
 
Rahmat mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam dibawah Lempeng Eurasia. 
 
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik ( _thrust fault_ )," katanya.
 
 
Rahmat mengatakan, guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah  Labuan IV MMI terutama pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, Pandeglang II MMI yang getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan Tanggamus I-II MMI dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. 
 
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
 
 
 
Selain itu, kata dia, pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg. Qiya Ameena***

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah