Network
JURNALGAYA - Media sosial Twitter diramaikan dengan perdebatan Rocky Gerung dan staf ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto.
Perdebatan sengit antara keduanya tersebut terlihat pada tayangan acara Dua Sisi di tvOne, pada Kamis (27/08/2020).
Awal mulanya, Rocky Gerung menyinggung soal temuan Indonesia Corruption Watch atau ICW yang menggelontorkan dana Rp 90,45 miliar.
Baca Juga: Perdebatan Rocky Gerung dengan Staf Kominfo Ramai Dikomentari: Orang Hebat Itu Diakui Bukan Mengakui
Pengamat politik itu memaparkan jika penggunaan jasa influencer hanya untuk menutupi ketidakmampuan pemerintah dalam menyosialisasikan progamnya.
"Buat apa bikin 90 miliar, kalau hanya dengan dua kali klik runtuh semua pencitraan pemerintah," ucap Rocky Gerung seperti dikutip Zonajakarta.com dari kanal Youtube Talk Show tvOne, Sabtu (29/08/2020).
Rocky Gerung menyebut jika dana tersebut digunakan untuk membiayai influencer. Pernyataan itu langsung dibantah Henry. Ia menegaskan Kementerian tidak pernah memberikan bayaran kepada para influencer untuk melakukan komunikasi publik.
Penjelasan Rocky Gerung soal influencer dibantah langsung Henry Subiakto.
"Sebenarnya apa yang dibicarakan ada error in objection. Objeknya saja sudah salah. Saya yang tahu persis persoalan dana itu karna saya di Kementerian. Tidak ada yang namanya influencer di Kementerian saya," bantah Henry Subiakto.
