September Ini akan Terjadi Sejumlah Fenomena Antariksa

- 1 September 2020, 14:08 WIB
Penelitian 3 Badan Antariksa Internasional Sebut Corona Berhasil Sehatkan Bumi dari Virus Manusia
Penelitian 3 Badan Antariksa Internasional Sebut Corona Berhasil Sehatkan Bumi dari Virus Manusia /Google Earth
JURNALGAYA---Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mencatat sejumlah fenomena antariksa yang akan terjadi pada September 2020. Fenomena yang akan terjadi antara lain adalah bulan purnama, apogee dan perigee bulan, bulan baru, oposisi Neptunus dan fenomena ekuinoks.
 

"Jadi pada Bulan September nanti, ada beberapa fenomena yang kita catat," kata Kepala Pusat Sains Antartika LAPAN Clara Y Yatini," dikuti Jurnalgaya dari Antara, Selasa (1/9).

Clara menjelaskan, beberapa fenomena alam yang akan terjadi pada September 2020 antara lain adalah fenomena bulan purnama yang akan terjadi pada sekitar 2 September pada pukul 12.23 WIB.

Kemudian, apogee bulan atau fenomena titik terdekat bulan dari bumi, juga tercatat akan terjadi pada 6 September. Sementara pada titik terjauhnya, atau disebut sebagai perigee bulan, tercatat akan terjadi pada 18 September.

Berikutnya, kata dia, adanya fenomena bulan baru yang akan terlihat pada 17 September. Dan salah satu yang menarik di antara fenomena yang akan terjadi pada September adalah fenomena oposisi Neptunus pada 11 September.

"Pada saat ini planet ini akan berada pada posisi terdekatnya ke bumi, dan permukaannya akan sepenuhnya diterangi oleh matahari," katanya.

Baca Juga: Ini Cara Dapat Token Listrik Gratis dan Diskon dari PLN 

Namun, kata dia, karena bintang neptunus jaraknya cukup jauh dari bumi, maka bintang tersebut akan tampak kecil dan terlihat sebagai titik biru pada teleskop.

"Kalau kita lihat dari teleskop mungkin akanterlihat lebih jelas apabila menggunakan teleskop besar," katanya.

Terakhir, pada September 2020 juga diperkirakan akan terjadi peristiwa ekuinoks pada 22 September. Peristiwa tersebut terjadi saat matahari menyeberangi ekuator menuju ke selatan.

Claraa mengatakan, peristiwa tersebut terjadi karena lintasan matahari yang tidak sejajar dengan rotasi bumi sehingga Matahari tampak bergerak ke utara, ke selatan. Dan pada 22 September Matahari akan tepat berada di atas ekuator dan menuju ke selatan. Qiya Ameena***

Halaman:

Editor: Nadisha El Malika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah