Abaikan China dan Rusia, Indonesia Percayai Perusahaan Milik Elon Musk untuk Meluncurkan Satelit

- 4 September 2020, 05:05 WIB
Ilustrasi: Roket milik SpaceX bersiap luncurkan satelit.
Ilustrasi: Roket milik SpaceX bersiap luncurkan satelit. /Instagram.com/@spacex

JURNALGAYA - Negara Indonesia akhirnya memilih SpaceX untuk meluncurkan Satelit Republik Indonesia (Satria) ketimbang roket China dan Rusia. Hal ini diumumkan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Kamis 3 September 2020.

Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, menjelaskan reputasi yang baik dari Falcon 9 5500 dari SpaceX, perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk, menjadi alasan Indonesia menggunakan roket tersebut untuk meluncurkan Satria.

Sedangkan untuk memproduksi satelit, Indonesia memilih menggunakan Thales Alenia Space asal Prancis.

Baca Juga: Kemendag Ungkap Alasan Sebenarnya Memperketat Impor Sepeda Masuk ke Indonesia

"Keduanya memiliki reputasi yang baik. Kita pakai Space X yang pernah kita pakai di Nusantara 1. Kita ingin memberikan yang terbaik," ujar Adi dalam konferensi pers "Penandatanganan Kerjasama Dimulainya Konstruksi Satelit Multifungsi Satria," yang disiarkan secara langsung, Kamis 3 September 2020.

Seluruh pengadaan Satria, lanjut Adi, termasuk roket, dilaksanakan melalui tender internasional. Selain SpaceX, sebelumnya PSN juga mempertimbangkan pabrikan roket asal China dan Rusia.

Embargo Barat terhadap pemakaian roket China menggugurkan pilihan tersebut. Sementara roket milik Rusia, menurut Adi, belakangan banyak mengalami kegagalan, sehingga pilihan jatuh pada SpaceX.

Baca Juga: Indonesia, India,dan Australia Disebut Bakal Bangun Koalisi untuk Melawan China

Sedangkan Thales Alenia Space harus bersaing dengan empat pabrikan satelit lainnya untuk memenangkan tender Satria, yakni Airbus, Boeing, Lockheed, dan Space Systems Loral (SSL).

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x