Bakal Ada Bom Atom Covid-19 Jika Pilkada Tak Ditunda

- 13 September 2020, 07:01 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /PIXABAY

JURNALGAYA - Bila menggunakan pemodelan matematika, pelaksanaan pilkada tahun ini berpotensi menjadi bom waktu untuk kasus Covid-19, yang siap-siap meledak.

Hal itu disampaikan Direktur Indobarometer M Qodari. Pengamat politik itu memberikan gambaran bagaimana jika tahapan kampanye tetap dilakukan tatap muka di 1.042.280 titik.

Coba bayangkan di jika diasumsikan ada 100 orang per-titik di 1.042.280 titik, maka potensi orang tanpa gejala (OTG) yang bergabung dalam masa kampanye 71 hari nanti diperkirakan mencapai 19.803.320 orang.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Minggu 13 September di Trans TV Trans 7 RCTI SCTV ANTV GTV Net dan Indosiar

"Itu jika positivity rate kasus Covid-19 Indonesia 19 persen, dan maksimal yang ikut kampanye 100 orang. Jujur saya tidak yakin yang datang 100 orang per-titik, mungkin ada yang 500, jangan-jangan yang datang 1.000," kata Qodari seperti dikutip dari Antara, Minggu 13 September 2020.

Sementara itu, potensi OTG yang ikut bergabung dan menjadi agen penularan COVID-19 untuk hari pencoblosan 9 Desember 2020 mencapai 15.608.500 orang.

Angka 15 juta orang itu muncul jika jumlah orang yang terlibat dalam 306.000 titik kerumunan (Tempat Pemungutan Suara) dengan memakai target partisipasi 77,5 persen oleh Komisi Pemilihan Umum.

Baca Juga: Liverpool Susah Payah Unggul Tipis dari Tim Promosi, Mohammed Salah Cetak Hattrick

Untuk itu, ia merekomendasikan tahapan Pilkada 2020 kembali ditunda, karena waktu yang tersedia tidak cukup untuk melaksanakan syarat-syarat ketat sebagai berikut:

Halaman:

Editor: Firmansyah

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x