JURNALGAYA. Sunyi dan seakan masuk dalam dunia lain dengan atmosfer berbeda saat memasuki makam kehormatan Belanda (Ereveld) Pandu.
Meski matahari sedang bersinar terik, namun udara dingin langsung menyergap saat memasuki kawasan makam dengan luas kurang lebih 3 hektare ini.
Baca Juga: Konsumen Salon dan Spa di Bandung Hanya Boleh Treatment Maksimal 1 Jam
Beberapa pekerja berseragam coklat tua, tengah merapikan rerumputan dan memangkas ranting pohon. Semua tidak bersuara sedikitpun, seakan ingin cepat menyelesaikan pekerjaannya dan serega keluar dari kompleks yang sekelilingnya di beri pagar tinggi berwarna putih sebelum matahari terbenam.
Setelah beristiraha sejenak di semacam pendopo untuk mengisi daftar tamu, dan mengambil payung hitam besar kaki pun melangkah lagi ke area barat makam yang sangat rapih namun penuh dengan auara mistis ini.
Baca Juga: Preview The World of Married Episode 2: Sun Woo Mulai Menguak Perselingkuhan Sang Suami
Makam kehormatan ini sendiri diresmikan pada 7 Maret 1948. atau kira-kira sudah berusia 72 tahun. Tidak sembarangan untuk bisa masuk ke dalam area pemakaman korban perang dunia ke 2 dan pasca perang kemerdekaan RI ini. Makam kehormatan Belanda ini karena dikelola oleh Yayasan Makam Kehormatan Belanda atau Oorlogsgravenstichting, OGS yang berada di bawah pemerintahan Kerajaan Belanda.
Menurut salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya, di makan ini terbaring tidak kurang 4000 jenasah korban peperangan saat melawan Jepang di masa Perang Dunia II (1941 - 1945 ).
"Dimakan ini juga terbaring jenasah korban perang masa revolusi setelah Perang Dunia II (1945-1949)" ujarnya.
Baca Juga: Sule Pamerkan Perempuan Cantik dengan Sebutan Mamah Baru, Siapakah Dia?