Saksi Bisu, Pemakaman Ini Kuburkan Ribuan Jasad Bocah Belanda Korban Kamp Konsentrasi jepang

- 15 September 2020, 18:30 WIB
Makam kehormatan Belanda Pandu, Disini disemayamķan 4000 jazad termasuk jazad anak dan wanita Belanda yang menjadi korban kamp Konsentrasi Jepang di Perang Dunia II
Makam kehormatan Belanda Pandu, Disini disemayamķan 4000 jazad termasuk jazad anak dan wanita Belanda yang menjadi korban kamp Konsentrasi Jepang di Perang Dunia II /Jurnalgaya/denny suryadharma/Denny suryadharma



Makan Kehormatan Belanda ini, biasanya ramai dikunjungi antara bulan Agustus - Oktober dan Desember. Selebihnya sunyi, sepi sekelam sejarah Perang Dunia II yang memang selalu menyisakan duka dan kepedihan.

"Di malam - malam tertentu, kadang makam ini ramai oleh suara anak-anak seperti sedang bermain. Namun, saat di datangi semuanya sunyi, sepi dan gelap. Karena jika malam pintu pagar selalu terkunci" Ujarnya.

 

Baca Juga: Tertangkap Basah, V BTS Melakukan Sesuatu Pada Jeda Wawancara Radio MBC



Suara - suara itu biasanya muncul dari daerah tenggara, dimana disana dimakamkan jasad tak bernama orang - orang Belanda, laki-laki, perempuan dan anak-anak yang meninggal di dalam kamp konsentrasi Jepang semasa Perang Dunia II.

Derap langkah kaki seperti serdadu juga acap kali terdengar, dari sebelah kanan monumen utama. Dimana salah satunya adalah monumen Tjiater Kalidjati Soebang.

Monumen tersebut merupakan penghormatan akan tentara Belanda dan pasukan KNIL yang gugur dalam pertempuran di Kalijati Subang ini. Dibelakang monumen inipun banyak disemayamkan jenasah tak bernama.

Baca Juga: Fantastis, RM BTS Beli Lukisan Senilai 42 Ribu Dolar Amerika




Seperti masuk dalam suatu pusaran waktu, saat mendengarkan cerita dari Jacqueline Eva Purslow, Cucu dari dari GNR Joshua Tart yang gugur di duga kuat gugur dalam pertempuran Kalijati saat Jepang menyerang Belanda di lapangan terbang Kalijati Subang (lanud Suryadarma-saat ini)

Dalam pertempuran tak imbang itu, banyak menelan korban. Serangan Jepang di bawah komando Lentan Jenderal Sugawara Michio dari Divisi Udara III Jepang dan Kolonel Shoji berhasil mendarat di pantai eretan wetan Indramayu.

Dengan kekuatan pasukan 3000 personil Infantri yang dibagi menjadi 2 Batalyon masing - masing di bawah pimpinan Mayor Wakamatsu dan Mayor Egashira mendapat tugas dari Kolonel Shoji untuk mengusai Kota Bandung dan Cimahi.

Serangan di malam 28 Februari 1942 di tengah guyuran hujan deras membuat Belanda kewalahan dan akhirnya menyerah dengan ditandai perjanjian Kalijati.

Seperti apa kengerian dari ada peristiwa apa saja dalam perang kalijati Subang ini, hingga Belanda meninggalkan Jawa. Nantikan dalam tulisan berikutnya.****

Halaman:

Editor: Gayatri Pinandito


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah