Dapat Suntikan Rp. 4,2 Triliun, KAI Optimis Proyek LRT Bodebek Rampung Tahun 2022

- 18 September 2020, 21:24 WIB
Dirut KAI Didiek Hartantyo tandanganni Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Kredit Sindikasi Termasuk Tambahan Pembiayaan Depo & Stasiun LRT Jabodebek Sebesar Rp4,2 Triliun.
Dirut KAI Didiek Hartantyo tandanganni Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Kredit Sindikasi Termasuk Tambahan Pembiayaan Depo & Stasiun LRT Jabodebek Sebesar Rp4,2 Triliun. /Jurnalgaya/humaskai/istimewa/

JURNALGAYA. PT Kereta Api Indonesia (persero) optimis target penyelesaian proyek LRT Jakarta Bogor Depok Bekasi (bodebek) di pertengahan tahun 2022 dapat tercapai.

"Dengan dukungan penuh dari perbankan, kami optimis LRT Jabodebek dapat selesai tepat waktu. Saya berterima kasih atas kerja sama seluruh pihak dalam pelaksanaan proyek LRT Jabodebek ini." Ujar Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo. Jumat 18 September 2020.

 

Baca Juga: Gara-gara I-LAND, PARK JIMIN BTS Trending Twitter di Lima Negara, Termasuk Indonesia



Didiek menuturkan, LRT Jabodebek ini akan menjadi andalan baru masyarakat untuk bertransportasi dari kawasan bogor, depok, dan bekasi, yang akan menuju ibukota.

"Penandatanganan ini merupakan bentuk komitmen KAI dan perbankan dalam merampungkan proyek LRT Jabodebek yang ditargetkan dapat beroperasi pada pertengahan Tahun 2022." Tegasnya.

 

Baca Juga: Jabar Bentuk Tim Khusus dan Rencana Aksi untuk Tekan Kasus Covid-19



Penandatanganan ini merupakan kolaborasi KAI dan perbankan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.

“Diharapkan dengan adanya transportasi massal yang dapat diandalkan, dapat semakin meningkatkan mobilitas masyarakat dalam beraktivitas sehingga mempercepat pemulihan ekonomi nasional nantinya,” terangnya.

 

Baca Juga: Bertarung Sengit dalam Flower of Evil, Nyatanya Lee Joon Gi dan Kim Ji Hoon Akrab Bagai Saudara



Lebih jauh Didiek mengatakan, pinjaman ini merupakan tambahan atas pinjaman sebelumnya pada tahun 2017 sebesar Rp18.100.000.000.000,- (18,1 triliun) untuk Kredit Investasi dan Rp 1.150.000.000.000,- (1,15 triliun) untuk Kredit Modal Kerja.

"Pinjaman ini melalui penandatanganan Perjanjian Perubahan dan Pernyataan Kembali atas Perjanjian Kredit Sindikasi Termasuk Tambahan Pembiayaan Depo & Stasiun LRT Jabodebek Sebesar Rp4,2 Triliun." Ujarnya.

 

Baca Juga: 30 Juta Orang Terancam Meninggal karena kelaparan, PBB Desak Miliarder Turun Tangan



Adapun penandatanganan addendum perjanjian tersebut dilakukan di dua tempat yaitu Gedung Jakarta Railways Center (JRC) dan Kantor Pusat PT KCI dengan metode virtual, Jumat 18 september 2020 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan menunjukkan surat hasil Rapid Test non reaktif atau Swab Test yang negatif.

Penandatangan perjanjian fasilitas kredit ini dilakukan oleh 15 (lima belas) Bank Sindikasi yang terdiri dari Himbara, BPD, Bank Swasta Nasional dan Bank Swasta Asing.

 

Baca Juga: Weekend Jangan Kemana-mana, Kota Bandung Dijaga Ketat!

 

 



Adapun bank-bank tersebut adalah Bank Mandiri, BNI, BRI, BCA, CIMB Niaga, PT SMI, Bank DKI, MUFG, Hana Bank, Shinhan Bank Indonesia, Bank Sumut, Bank Mega, Bank Permata, Bank BJB, dan Bank Papua.

Mewakili KAI, penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, sementara dari bank sindikasi diwakili masing-masing Direksi atau yang dikuasakan.

 

Baca Juga: Bambang Triharmodjo Dicekal ke Luar Negeri karena Belum Bayar Utang ke Negara, Berapa Jumlahnya?



Penandatanganan juga disaksikan secara virtual oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perhubungan.

Untuk diketahui sesuai Perpres No. 49 tahun 2017, KAI diberi penugasan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana proyek LRT Jabodebek.

 

Baca Juga: Deddy Corbuzier dan Atta Halilintar Dapat Tugas Khusus dari Pemerintahan Jokowi



Penugasan itu mulai dari pembangunan atau pengadaan, pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan aset sarana dan prasarana dengan masa konsesi selama 50 tahun sejak ditandatanganinya berita acara beroperasinya LRT Jabodebek.

Rencananya, LRT Jabodebek akan beroperasi 560 kali perjalanan per hari pada hari kerja dengan headway rata-rata 3 sampai 6 menit.

Akan ada 18 Stasiun pemberhentian LRT Jabodebek dimana setiap rangkaian LRT Jabodebek terdiri dari 6 (enam) kereta yang dapat dioperasikan tanpa masinis.

LRT Jabodebek ini diproyeksikan mampu melayani 116 ribu pengguna per hari pada awal masa operasinya dan diharapkan meningkat menjadi 474 ribu pengguna per hari pada tahun 2071.****

Editor: Gayatri Pinandito


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x