Di tempat terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Ika Mardiah mengapresiasi kinerja badan publik di Jabar yang telah berupaya melayani informasi publik melalui berbagai media.
"Itu salah satu upaya kita untuk membuka banyak saluran informasi kepada publik untuk terus mendorong transparansi. Selain itu, dengan banyak saluran tersebut, informasi yang dibutuhkan publik juga bisa menjadi lebih cepat. Kecepatan badan publik untuk merespons informasi yang dibutuhkan, juga sangat penting," katanya.
Ketua Komisi Informasi Pusat Doni Yusgiantoro dalam laporannya menyampaikan, pada 2023 dari 369 badan publik, 139 masuk kualifikasi informatif.
"Kemudian 43 badan publik masuk kualifikasi menuju informatif, 13 cukup informatif, 27 kurang informatif, 147 tidak informatif," paparnya.
Namun meskipun masih banyak badan publik yang masih berkualifikasi tidak informatif, Doni menjelaskan bahwa 139 badan publik yang masuk kualifikasi informatif tersebut, melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
"Dalam RPJMN kita menargetkan 90 badan publik yang masuk kualifikasi informatif, dan alhamdulillah tahun ini bahkan sebanyak 139 badan publik," terangnya.
Selain Pemdaprov Jabar yang meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2023, ada empat perguruan tinggi di Jabar yang meraih anugerah yang sama. Keempat perguruan tinggi itu adalah Institut Pertanian Bogor, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjadjaran.
Anugerah Keterbukaan Informasi Publik Komisi Informasi diberikan kepada badan publik mulai dari Kementerian, BUMN, pemerintah daerah hingga tingkat desa dan perguruan tinggi negeri.***