JURNALGAYA - Pernyataan Presiden Indonesia Joko Widodo ramai diperbincangkan. Ia menyebut jangan sok-sokan me-lockdown wilayah dalam penanggulan Covid-19.
Dikutip dari RRI, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio merasa aneh dengan pernyataan tersebut.
Sebab pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta atas perintah Jokowi ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca Juga: Diwarnai Drama Kartu Merah, Lazio vs Inter Milan Berakhir Imbang
"Kalau PSBB itu kan bukan kebijakan Anies itu kebijakan dia (Jokowi), ingat ga pas rapat kabinet hari Selasa tanggal 14 September, dia bilang bahwa kesehatan penting, yang nyuruh Anies itu Jokowi bukan Anies sendiri mana ada kepala daerah berani tanpa persetujuan presiden, itu kan disuruh presiden," kata Agus Pambagio kepada RRI.co.id, Minggu 4 Oktober 2020.
Dirinya juga menilai kebijakan PSBB di DKI Jakarta saat ini kurang efektif untuk menekan laju penyebaran Covid-19. Sebab 25 persen pekerja masih boleh ngantor dan tidak ada sanksi.
"(PSBB) juga hanya di Jakarta, sementara di Jakarta hanya 7 Juta dari Tangerang, belum dari Jabar terus yang di PSBB hanya DKI ya bocor lah," tegasnya.
Baca Juga: Viral Video Orang Tua Mahasiswa Ngamuk di Medsos, Pihak Unikom Masih Bungkam, Kapan Klarifikasinya?
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menangapi peryataan Presiden Jokowi yang menyinggung agar tidak sok-sokan me-lockdown wilayah dalam penanggulanagan Covid-19.