Kecewa terhadap Jokowi, Mahasiswa Ancam Kembali Turun ke Jalan Hingga UU Cipta Kerja Dicabut

- 10 Oktober 2020, 13:46 WIB
Ilustrasi aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU Cipta Kerja.
Ilustrasi aksi unjuk rasa mahasiswa menolak UU Cipta Kerja. /Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc./

JURNALGAYA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mengaku kecewa dengan respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait Undang-undang (UU) Cipta Kerja sehingga mengancam akan menggelar kembali aksi unjuk rasa.

Mereka pun menyatakan kecewa karena Jokowi lebih memilih kunjungan kerja dibandingkan menemui rakyat. Bahkan massa aksi dihadapkan dengan aparat kepolisian yang tak segan melakukan tindakan represif.

"Kami BEM SI menegaskan bahwa eskalasi gerakan yang akan dibangun tidak hanya terbatas kemarin saja, tapi narasi perjuangan penolakan akan terus kami gaungkan sampai UU Cipta Kerja dicabut," kata Koordinator BEM SI Remy Hastian lewat keterangan tertulisnya Sabtu 10 Oktober 2020.

Baca Juga: LINK STREAMING: Masterchef Seasion 7 Saksikan Sore ini

Meski begitu, belum disebutkan soal jadwal dan skala aksi unjuk rasa lanjutan. Namun ia memastikan tak akan menuruti imbauan Jokowi dengan menempuh jalur uji materi ke Mahkamah Konstitusi.

Dia menjelaskan aksi besar-besaran tak hanya memprotes materi dalam undang-undang. Namun, Remy menegaskan, rakyat bergerak karena ketidakbenaran perilaku pemerintah dan DPR mengesahkan Omnibus Law UU Cipta Kerja yang cacat formil.

"Meminta rakyat untuk melakukan uji materi ke MK di tengah nyatanya penolakan dari berbagai elemen adalah sebuah bukti bahwa Presiden tidak mengakomodir kepentingan rakyat, melainkan hanya memuluskan kepentingan sebagian pihak yang diuntungkan oleh UU tersebut," tandasnya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV RCTI Sabtu 10 Oktober 2020, Jangan Lupa Ada Masterchef Seasion 7 Ada Kejutan Ayam

Remy berkata mahasiswa dan elemen masyarakat lain meminta Jokowi segera mencabut undang-undang tersebut. Sebab, sikap rakyat sudah jelas tak menginginkan keberadaan undang-undang itu.

Halaman:

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah