JURNALGAYA---Fenomena alam yang meninggalkan tanda tanya besar terjadi hari ini. Kawanan burung kuntul putih (babulcus ibis) mendadak berada di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terpadu di Blang Bintang, Aceh Besar, Aceh, Minggu 11 Oktober 2020.
Kawanan burung kuntul yang biasa hidup di pesisir pantai dan hutan mangrove Aceh, tiba-tiba mencari makan dari tumpukan sampah di TPA tersebut.
Dikutip Jurnalgaya dari RRI.co.id, Burung Kuntul adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ardeidae. Burung ini berkaki panjang, berleher panjang, dan tersebar di seluruh dunia. Burung Cangak dan Kowak juga termasuk keluarga Kuntul.
Baca Juga: PSBB Transisi, Anies Baswedan Izinkan Mal dan Toko Buka Kapasitas 50 Persen
Dalam bahasa Melayu, burung dari keluarga Ardeidae dan Ciconiidae disebut Bangau, sedangkan di Indonesia istilah Bangau digunakan untuk burung dari keluarga Ciconiidae.
Habitat burung Kuntul di lahan basah, di pantai atau terumbu karang. Makanannya berupa ikan, Katak, dan hewan invertebrata.
Spesies seperti Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) memakan serangga yang berukuran lebih besar dan tidak terlalu tergantung pada tanah yang berair.
Baca Juga: Sebanyak 4.233 Kamar Hotel Siap Tampung OTG
Pada tahun 2005, ilmuwan Kanada yang bernama Dr Louis Lefebvre mengumumkan metode pengukuran IQ yang berkaitan dengan kebiasaan makan. Berdasarkan metode ini, burung Kuntul merupakan salah satu burung yang paling pintar.
Klasifikasi burung Kuntul mengalami kesulitan karena ada perbedaan pendapat dalam pengelompokan spesies ke dalam dua genus besar: Ardea dan Egretta.
Baca Juga: LINK STREAMING Sedang Berlangsung Masterchef Indonesiaa Seasion 7
Salah satu keistimewaan Burung Kuntul adalah, sewaktu terbang lehernya membentuk seperti huruf "s" dan tidak diluruskan.
Berbeda dengan burung dari keluarga Bangau (Ciconiidae) dan Ibis (Threskiornithidae), yang meluruskan leher dan merentangkan kaki-kakinya sewaktu terbang.