Aktivis Orang Utan Sumatera Terima Bintang Jasa Dari Ratu Inggris

- 13 Oktober 2020, 21:21 WIB
Orang utan sumatera
Orang utan sumatera /Antara/



Singleton menjalankan proyek pelestarian lewat Program Konservasi Orang Utan Sumatera (SOCP), yang ia dirikan pada 2001 dan bekerja untuk organisasi lingkungan nonprofit PanEco Foundation, yang berbasis di Swiss.

Di Indonesia, lembaga itu bermitra dengan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) dan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

 

Baca Juga: Mampukah Firmino Buktikan Sesumbarnya Saat Melawan Peru ?



"Pekerjaan kita belum selesai, masih banyak orang utan di Sumatera yang dipelihara secara ilegal sebagai hewan peliharaan atau terjebak dan terisolasi di area hutan yang terfragmentasi. Kita perlu membawa mereka kembali ke hutan hujan yang aman dan terlindungi," kata Singleton.

Hingga saat ini, SOCP merawat lebih dari 400 orang utan di pusat karantina dan rehabilitasi organisasi itu, dengan 185 di antaranya telah dilepas ke wilayah Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Jambi dan 125 lebih dilepas ke kawasan Pusat Reintroduksi Orang Utan di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, Aceh.

 

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Termin II Disalurkan Akhir Oktober Ini



Pada 2017, Singleton juga termasuk dalam tim ilmuwan yang menemukan spesies baru orang utan, yakni orang utan Tapanuli (Pongo tapanulienses), yang berhabitat di ekosistem Batang Toru, Sumatera Utara.

"Melalui Dr. Singleton, kita dapat melihat apa yang mungkin terjadi jika Kerajaan Inggris Raya dan Indonesia bermitra dalam jangka panjang," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menanggapi penganugerahan tersebut.****

Halaman:

Editor: Gayatri Pinandito


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah