"Kalau di zaman Soeharto, orang seperti Rocky dan Feri itu dah hilang. Tapi di era Jokowi, meski mencaci maki Jokowi, dia ngomong bisa dengan tenang dan santai," tutur Rocky.
Hal tersebut karena demokrasi di Indonesia sudah kebablasan.
"Merasa diri paling bersih, pinter, bener, cobalah berkaca pada diri sendiri," ucap dia.
Ia meminta jangan pernah mengatakan Jokowi refresif. Sebab demo berjilid-jilid dan bertubi-tubi tidak pernah dilarang malah difasilitasi.
"Kalau saya presiden, sudah saya tangkap Rocky Gerung," imbuh dia.
Saat Irma berbicara, Rocky tertawa. Dia mengatakan, ini yang dibahas Jokowi atau Rocky Gerung?
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Presiden Jokowi Termasuk Man of Contradiction dan Beri Harapan Palsu
Ia kemudian mengatakan, partai oposisi di pemerintahan ini jumlahnya kecil. Kekacauan ini pun terjadi karena tidak adanya fasilitas penyampaian suara.
"Kemana (harus menyampaikan aspirasi)? Berapa persen oposisi? Jokowi bilang tidak boleh ada oposisi," imbuh dia.
"Jokowi berhasil memborgol teroris yang namanya Syahnanda Nainggolan. Koruptor Zumhur Hidayat, penggelap pajak Anton, tapi boong. Mereka yang ditangkap, semuanya pekerja demokrasi," katanya.