Terkena Jerat, Macan Tutul Betina dari Ciwidey Akhirnya Mati

- 26 Oktober 2020, 23:05 WIB
ilustrasi macan tutul tengah dalam perawatan di bandung zoologikal garden
ilustrasi macan tutul tengah dalam perawatan di bandung zoologikal garden /jurnalgaya/denny suryadharma/

JURNALGAYA.-- Meski sudah berusaha semaksimal mungkin, namun nyawa macan tutul berjenis kelamin betina itu akhirnya mati dan menambah panjang catatan kelam konflik satwa dengan manusia.

Saat dikonfirmasi, marcom Bandung Zoological garden (bazoka) Sulhan Syafi'i membenarkan hal tersebut. Menurutnya saat datang ke bazoka kondisi macan tutul ini sudah dalam kondisi lemah.

"Tim dokter kami sudah melakukan berbagai upaya sejak datangnya macan tutul ini pada jumat pekan lalu" Ujar Sulhan dalam pernyataan resminya. Senin 26 Oktober 2020.

Tim BKSDA Jabar, tim dokter dan Keeper kami berkerja hingga diri hari untuk berusaha menyelamatkan macan tutul ini. Sedikitnya sudah 2 botol infus dihabiskan dan antibiotik pun diberikan untuk mengobati luka terbuka di tubuhnya.

Dihari kedua perawatan, sebenarnya macan tutul ini sudah mau makan dengan menghabiskan 1 Kilogram hati sapi dan sedikit daging cincang. Antibiotik juga juga terus diberikan guna mencegah luka lebih parah dan harapan sembuh lebih besar.

"Namun, pagi tadi macan tutul betina ini mati. Ada kemungkinan selain luka, kondisi tubuh yang sangat lemah dan trauma menjadi penyebab kematiannya" Ujar Sulhan.

Dari video yang dilihat, saat dilakukan penangkapan oleh tim dari kawah putih, macan tutul ini bereaksi kabur saat didatangi. Artinya memang kondisinya sudah sangat lemah.

Tim dokter kami memperkirakan, macan tutul ini sudah 5 hari di tempat tersebut dan tidak mendapat asupan makanan apapun. Saat kulitnya ditarik pun sudah sangat kering yang menandakan jika kondisi sudah sangat lemah.

"Dengan kondisi tersebut, tim dokter kebun binatang Bandung manyatakan pada saat kedatangan mancan tutul tersebut kita upayakan semaksimal mungkin. Kalau bisa sembuh alhamdulillah tapi kemungkinan perkiraan 50% sembuh 50% akan mati tapi kita upayakan semaksimal mungkin." Tutur Sulhan.

Halaman:

Editor: Gayatri Pinandito


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x