5 Tradisi Peringatan Maulid Nabi di Indonesia Dari Mulai Kenduri Hingga Grebeg Maulud

- 29 Oktober 2020, 06:02 WIB
Ilustrasi perayaan Maulid Nabi.* / Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh
Ilustrasi perayaan Maulid Nabi.* / Pexels/Chattrapal (Shitij) Singh /

Masyarakat Serang, Banten memperingati Maulid Nabi Muhammad dengan membuat Panjang Maulud. Panjang maulud adalah ornamen hiasan yang biasanya berbentuk kapal atau masjid, namun bisa juga berbentuk lain. Panjang diisi dengan berbagai macam makanan dan barang, seperti baju, kain, peralatan masak, dan lain-lain. Bahkan ada beberapa daerah di Serang yang menghias panjang dengan uang.

Saat hari perayaan tiba, semua panjang yang sudah dihias dikumpulkan di masjid. Masyarakat lalu berdzikir di masjid dan menyenandungkan puji-pujian kepada Allah SWT. Setelah dzikir selesai, panjang diarak keliling kampung diiringi tabuhan rebana kemudian kembali lagi ke masjid. 

Baca Juga: Setelah RM, V, dan Jimin, Giliran Jin dan Jungkook yang Kirim Surat, ARMY Mau Baca?

4. Grebeg Maulud Yogyakarta

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW juga digelar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini lebih dikenal dengan sebutan Grebek Maulud.

Sultan dan petinggi Keraton Yogyakarta saat acara digelar akan keluar dari keraton menuju Masjid Agung dengan membawa gunungan makanan. Gunungan akan diarak menuju alun-alun kemudian didoakan di Masjid Gede Kauman.

Gunungan makanan selanjutnya akan diberikan kepada warga yang diperebutkan siapa saja yang menonton. Banyak orang percaya jika mengambil hasil bumi dari gunungan tersebut akan mendapatkan berkah. 

5. Maudu Lampoa di Sulawesi Selatan

Warga Sulawesi Selatan merayakan Maulid Nabi dengan merayakan Maudu Lompoa (Maulid Besar) yaitu tradisi menghias perahu menggunakan selendang warna-warni dan telur hias.

Perahu dihiasi dengan ribuan telur serta bahan makanan tradisional dan menjadi pemandangan unik di sepanjang sungai.

Halaman:

Editor: Qiya Ameena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x