"Ini memberi kami kesempatan untuk menunjukkan kekuatan aliansi Jepang-AS."
On 26 Oct, JSDF and US Forces kicked off Japan-US Bilateral Joint Exercise “ #KeenSword 21". In launching exercise, GEN Yamazaki, Chief of Staff, Japan Joint Staff, and LtGen Schneider, Commander, US Forces Japan, hold a bilateral press conference on JS KAGA. #USJapanAlliance pic.twitter.com/MkOj0UHUWk— Japan Joint Staff (@JapanJointStaff) October 27, 2020
Baca Juga: Mobil Tabrak Masjidil Haram, Sang Sopir Langsung Diseret ke Kantor Kejaksaan
USS Ronald Reagan Carrier Strike Group berkontribusi pada 20 kapal perang, 170 pesawat yang berkumpul di daerah tersebut.
Sekitar 46.000 tentara akan berpartisipasi dalam permainan perang yang beroperasi di Okinawa dan daratan Jepang.
“Kedatangan kami hari ini hanya untuk mendemonstrasikan kemampuan untuk memindahkan beberapa orang, tetapi kemampuan yang sama dapat digunakan untuk mengerahkan pasukan tempur untuk mempertahankan Kepulauan Senkaku atau menanggapi krisis dan kemungkinan lain,” kata komandan AS Letnan Jenderal Kevin Schneider.
Kepemilikan Kepulauan Senkaku memang rumit.
Kekaisaran Jepang mengklaim singkapan tak berpenghuni setelah mensurvei wilayah tersebut selama perang tahun 1890-an dengan Kekaisaran Cina. Pulau-pulau tersebut diduduki oleh Amerika Serikat setelah Perang Dunia II tetapi kembali ke kendali Tokyo pada tahun 1972.
Pada tahun 1952, Komunis China menyatakan bahwa mereka memiliki pulau-pulau tersebut sebagai warisan dari kekaisaran yang berusia berabad-abad. Itu adalah dasar yang sama dari klaim yang ditegaskan Beijing atas keseluruhan Laut Cina Selatan.
Pengadilan arbitrase internasional menolak keputusan ini dalam putusan tahun 2016 karena secara historis tidak berdasar.
Beijing telah menolak keputusan itu.