JURNALGAYA - Menteri BUMN Erick Thohir memprediksi perekonomian Indonesia baru akan kembali ke posisi sebelum terjadi pandemi virus corona (Covid-19) atau restart pada 2022 mendatang.
Tahun depan baru akan terjadi pemulihan dari kondisi saat ini sehingga perekonomian belum akan berjalan maksimal.
"Yang namanya penjualan sebelum Covid-19 itu kita anggap 100%, tapi pada saat Covid-19 hari ini tahun 2020 ini kalau penjualan turun 60% ya seperti itu. Di tahun depan penjualan akan turun 30%, baru di 2022 akan kembali 100%," kata Erick dalam video Youtube dalam kanal Karni Ilyas Club Minggu, 1 November 2020.
Baca Juga: Warga Sempat Panik, Gempa Bumi Guncang Kabupaten Bandung
Sehubungan hal itu, Erick menyatakan saat ini pemerintah terus memberikan sejumlah stimulus perekonomian untuk memastikan masyarakat bisa terus melakukan spending atau meningkatkan daya belinya.
Bersamaan dengan itu juga dilakukan program kesehatan mulai dari penyediaan obat hingga vaksin untuk Covid-19 sehingga masyarakat semakin percaya diri untuk kembali memulai aktivitasnya.
Baca Juga: Membuat Terlena, Southampton Sempat Pecundangi Aston Villa 0-4
"Karena itu sejak awal pemerintah tetap programnya Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, Indonesia Tumbuh. Kesehatannya dulu yang utama, dengan kesehatan ada rasa aman dan akhirnya orang juga berani keluar dan berani spending, kalau enggak itu enggak bakal jalan. Mau dipaksain nonton bioskop diskon 50% enggak bisa," papar dia.
Dia mengungkapkan, lembaga keuangan dunia seperti IMF dan World Bank memprediksi tahun depan perekonomian Indonesia paling rendah akan tumbuh 3% dan paling tinggi di angka 5%.
"Dan kebijakan hari ini dengan segala kontroversi lockdown, no lockdown, apalah terserah, tetapi paling tidak secara ekonominya kita perlambatannya jauh lebih baik dari beberapa negara," katanya.
Baca Juga: Tendangan Salto Ibrahimovic Bawa AC Milan Ungguli Tuan Rumah Udinese di Liga Italia
Meski begitu, Erick menyatakan berbagai upaya masih harus dilakukan karena pandemi ini masih panjang.
"Kita enggak boleh berpuas diri, karena Covid-19 ini panjang. Nanti sudah divaksin pun tetap protokol Covid-19 harus tetap," ujarnya.***