Peralatan, kata dia, disiapkan dari mulai teknologi mencari korban bencana, mengobati, dapur umum dan alat canggih yang bisa mengkonversi air kotor bisa diminum, drone bawah air, pelampung yang bisa diatur remote dan lain-lain.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Rabu 4 November 2020, Motivasi Al Nikahi Andin Mulai Dicurigai
Penanaman pohon pun, kata dia, harus terus dilakukan. Pemprov Jabar, ada program 50 juta pohon sudah berlangsung di akhir tahun yang dimaksimalkan di daerah kritis yang kalau hujan punya potensi mengalirkan air berlebih, banjir di daerah hilir.
"Semata mata kami ingin menyiasati takdir. Kebencanaan memang takdir, tapi kita harus menjadi masyarakat yang bisa bersiasat dengan takdir. Salah satunya selalu bersiap. Masterplan jabar tangguh bencana kita punya. Itu akan berkonsekuensi pada anggaran yang akan kita perbanyak," paparnya.
Sehingga, kata dia, Jabar mulai tahun ini dan seterusnya menjadi provinis yang jauh lebih siap menghadapi bencana. Jadi kesiagaan ini berbanding lurus dengan prediksi badan meteorologi, bahwa akan ada curah hujan lebih banyak dan lebih ekstrem.
Baca Juga: Tak Beruntung, Atletico Madrid di Tahan Imbang 1-1 Oleh Lokomotiv Moskwa
"Sehingga kita menetapkan kesiagaan itu dari November sampai Mei. Hampir setengah tahun, enam bulan ke depan," tegasnya.