Vladimir Putin Ogah Ucapkan Selamat kepada Joe Biden, Kremlin Beberkan Alasannya

- 9 November 2020, 22:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Instagram.com/@vputin.team


JURNALGAYA - Presiden Rusia Vladimir Putin enggan mengucapkan selamat kepada Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara terburu-buru. Ia masih menunggu hasil resmi Pilpres AS 2020.

Banyak para pemimpin dunia telah memberi selamat kepada Joe Biden sebagai presiden AS terpilih, tapi Rusia bersama negara besar lainnya termasuk China dan Meksiko belum mengikuti jejak tersebut.

"Kami menunggu hasil resmi diumumkan. Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Presiden Putin berulang kali mengatakan dia akan menghormati pilihan rakyat Amerika," kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada jurnalis, Senin 9 November 2020.

Baca Juga: Jelang UEFA Nations League Cristiano Ronaldo Cedera

Tapi ketika Trump memenangkan Pilpres 2016 atas Hillary Clinton, Putin langsung memberikan selamat kepada Trump dalam waktu sekitar satu jam setelah pengumuman.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump wbur.org

Peskov mengatakan bahwa pilpres kali ini berbeda dengan alasan gugatan hukum yang direncanakan Trump karena ia menolak mengakui kekalahan.

"Perbedaannya cukup jelas. Kemudian belum ada pengumuman tentang gugatan hukum," kata Peskov seperti dikutip dari AFP.

Dia menambahkan bahwa Moskow siap bekerja dengan siapa pun yang dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS.

Baca Juga: Kabar Bikin Shock dari Juventus, Cristiano Ronaldo Bakal Dilepas ke Klub Lain Usai Dikritik Pirlo

"Kami berharap presiden AS berikutnya untuk memungkinkan kembali menjalin dialog dan bersama-sama menyepakati cara-cara untuk menormalisasi hubungan bilateral kami," ujarnya.

Rusia sempat dituduh ikut campur dalam Pilpres AS 2016 untuk membantu Trump terpilih, dengan harapan dia akan mengambil sikap lebih lembut dengan Moskow.

Presiden Amerika Serikat terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden.


Tapi Biden diperkirakan akan mengambil sikap yang lebih keras. Selama kampanye, dia mengecam Trump karena telah "merangkul begitu banyak otokrat di seluruh dunia, dimulai dengan Vladimir Putin".***

Editor: Dini Yustiani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x